Arsitek Jepang Peraih Pritzker Architecture Prize Bicara Kemacetan Jakarta : ‘Sangat Keterlaluan’

Koresponden Tribunnews.com Jepang Richard Susilo melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kemacetan Jakarta dinilai tidak normal dan perlu mendapat perhatian lebih lanjut.

Demikian disampaikan Riken Yamamoto, arsitek terbaik dunia sekaligus pemenang Pritzker Architecture Prize kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/11/2024) ini.

“Lalu lintas di Jakarta sangat padat dan penuh kemacetan yang tidak biasa.

Hal ini tidak menciptakan produktivitas yang baik bagi kota. Banyak waktu dan tenaga yang terbuang, kata Yamamoto.

Oleh karena itu, Yamamoto menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta menciptakan transportasi bus yang baik agar penumpangnya nyaman, aman, dan berminat mengemudikan bus tepat waktu.

“Jika bus yang nyaman dibangun dan dilayani dengan baik, banyak masyarakat yang bisa meninggalkan mobil dan sepeda motor pribadinya di rumah dan menggunakan bus bersama untuk menghilangkan kemacetan. Jika perlu, mereka bisa beroperasi dengan harga lebih tinggi. Bantuan pemerintah juga diberikan. bagus,” katanya.

Ketika saya berangkat ke Jakarta pada tanggal 13 November untuk mengikuti Festival Arsitektur Jakarta yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia, saya banyak membuang waktu dalam kemacetan lalu lintas.

Dalam waktu 90 menit, Yamamoto berkendara dari Hotel Indonesia Circle ke hotelnya di Tomang Raya untuk bersantap di Hanis Seafood Restaurant.

Hanya butuh 15 menit untuk sampai di rumah Jumat malam lalu.

Begitu pula dengan Bundaran Hotel Indonesia menuju Desa Susun Kunir yang memakan waktu 90 menit pada Jumat lalu, yang biasanya hanya memakan waktu 30 menit.

Sensei Yamamoto yang baru pertama kali berkunjung ke Jakarta mengatakan, “Penataan kota, khususnya di pedesaan, dan lalu lintas perlu ditingkatkan.”

“Transportasi umum harus menjadi fokus pemerintah daerah Jakarta untuk lebih menata kota potensial ini dan menjadi tempat yang menarik perhatian dunia.”

Jika Jakarta nyaman maka Indonesia akan menarik banyak orang asing tidak hanya wisatawan tetapi juga investor yang berinvestasi di Indonesia.

Sedangkan UKM kerajinan dan pecinta Jepang yang ingin berpameran di Tokyo dapat bergabung di grup WhatsApp Japan Lovers secara gratis: [email protected] Judul: WAG Japan Lovers. Masukkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *