Arnod Sihite Apresiasi Kinerja BP2MI: Perlu Dukungan Banyak Pihak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Direktur Jenderal DPP KSPSI Arnod Sihite mengapresiasi kinerja BP2MI di bawah kepemimpinan Bani Ramdani, terutama konsistensinya dalam membasmi mafia pengirim TKI ilegal yang menjadi isu utama dan vital dalam hal ini. . telah melakukan Dukungan untuk pekerja migran Indonesia

Meski mengaku banyak tantangan yang dihadapi, Arnaud merasa patut mengapresiasi keseriusan BP2MI dalam membasmi mafia ini sekaligus memastikan dukungan semua kalangan untuk melihat agenda tersebut terlaksana.

“Karena tentunya pekerjaan besar ini tidak bisa dilakukan oleh BP2MI saja. Perlu pihak kepolisian, TNI, BIN, kejaksaan, imigrasi, pemerintah daerah dan banyak pihak lainnya yang siap bersatu untuk membersihkan mafia ini.” ,” kata BP2MI Arnaud yang menjenguk Benny di kantor BP2MI Jakarta, pekan lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Kepala BP2MI mendemonstrasikan cara kerja pusat komando untuk memperoleh informasi PMI secara real-time, kata Arnaud.

“Kami melihatnya dari perkembangan besar di BP2MI, salah satunya adalah pusat komando,” jelas Arnaud.

Menurut Arnaud, permasalahan utama PMI selama ini adalah karena pemberangkatan nonprosedural yang cenderung TPPO (penyelundupan manusia). 

Pada saat yang sama, pemerintah hanya bertindak ketika seseorang menjadi korban, sementara akar permasalahan dan pencegahan perdagangan manusia masih kurang ditangani. 

“Artinya kita mengabaikan permasalahan di hulu, di titik awal. Itu harusnya menjadi perhatian. Tentu saja, termasuk bagaimana pemerintah kita mengelola jalinan kemiskinan, rendahnya pendidikan, konflik rumah tangga, dan perceraian yang menjadi predisposisi Eksploitasi oleh penjahat, Arnaud menjelaskan, “telah mengubah beberapa korban menjadi pekerja migran ilegal.”

Dalam konteks ini, lanjut Arnaud, pihaknya siap bekerja sama dengan BP2MI untuk melakukan kegiatan penyadaran kepada masyarakat agar mewaspadai berbagai upaya untuk menarik PMI dengan penyesatan tertentu.

Lanjutnya: Karena ketidaktahuan dan kurangnya sosialisasi untuk menjadi PMI, maka menjadi peluang bagi pelaku kejahatan untuk menarik korban, sebaliknya kami belum mengambil tindakan hukum terhadap pelakunya dan belum banyak melibatkan “pegawai pemerintah” mungkin. . kata Arnaud.

Di sisi lain, masih terdapat tumpang tindih regulasi antara regulator yaitu Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) selaku operator yang melakukan proses pra penempatan CPMI (Potensi Migran Indonesia). . pekerja) sulit. Hal ini rumit, terutama di daerah.

Ia mengumumkan: “Kami sudah memantau kinerja BP2MI dan peta permasalahannya sudah disetujui, sekarang tinggal melaksanakannya. Kami mengapresiasi Ketua Benny dan mendorong pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung kerja baik ini.”

Ia berharap PMI terus mendapat perhatian dari pemerintah, terutama dalam hal perlindungan, regulasi, dan penghargaan sebagai juara mata uang negara kedua setelah migas.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional Serikat Pekerja Indonesia (DPN BASPERINDO) menegaskan, buruh migran Indonesia merupakan juara mata uang kedua negara setelah migas. Pemerintah wajib menjamin perlindungan dan penghormatan.

“Tentunya kita berharap kedepannya BP2MI semakin maju dan tetap dihormati sebagai lembaga yang kuat dan fleksibel untuk menjamin kesejahteraan PMI. Pemerintah tidak boleh menderita dan hukum harus melawan serikat pekerja yang didirikan secara ilegal,” tutupnya. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *