Arkeolog: Gunung Padang Piramida Tertua di dunia, Dibangun 25 Ribu Tahun Lalu Bukan Oleh Manusia

Arkeolog: Gunung Padang, piramida tertua di dunia, dibangun 25.000 tahun lalu, bukan oleh manusia

TRIBUNNEWS.COM – Dalam ulasan yang ditulis reporter Liam O’Dell, situs Indy100 menyoroti penelitian di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, dengan klaim spektakuler.

Menurut penelitian, Gunung Padang merupakan piramida tertua di dunia, bahkan lebih tua dari piramida Mesir.

Hal lainnya adalah piramida ini dibangun pada tahun 25000 SM dan diyakini bukan diciptakan oleh manusia. 

Bertentangan dengan Guinness World Records yang secara resmi mencantumkan Piramida Bertingkat Djoser di Mesir sebagai piramida tertua di dunia (setelah sekitar SM, muncul keraguan apakah struktur ini buatan manusia), tulisnya dalam ulasan yang dikutip di situs tersebut, Senin. 11.11.2024).

Kajian tersebut menyebutkan penelitian tersebut dipimpin oleh Danny Hillman Natawijaja dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan diterbitkan dalam jurnal Archaeological Prospection.

Para ilmuwan menulis bahwa “inti piramida terdiri dari lava andesitik besar yang diukir dengan cermat” dan bahwa “elemen struktur tertua” piramida “kemungkinan besar berasal dari gundukan lava alami sebelum tersingkap dan kemudian ditutupi secara arsitektural”. , yang mengacu pada hasil penelitian. Situs megalitik Gunung Padang dikelilingi keindahan alam pegunungan di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Jumat (15 Maret 2013). Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan megalitik berupa berundak-undak formasi batuan andesit yang diperkirakan berumur jauh lebih tua dibandingkan piramida Mesir. GAMBAR KOMPAS/ANDREAN KRISTIANTO (Gambar KOMPAS/ANDREAN KRISTIANTO)

Mereka menulis: “Studi ini menyoroti batu-batu canggih yang berasal dari Zaman Es terakhir. Temuan ini menantang kepercayaan tradisional bahwa perkembangan peradaban manusia dan teknik bangunan canggih baru muncul seiring munculnya pertanian sekitar 11.000 tahun yang lalu.

Bukti dari Gunung Padang dan situs lain seperti Göbekli Tepe di Turki menunjukkan bahwa praktik pembangunan yang maju sudah ada bahkan sebelum ditemukannya pertanian.

“Para ulama juga menyatakan bahwa para pembangun pasti memiliki ‘keterampilan masonik yang luar biasa’,” kata ulasan tersebut.

Namun, arkeolog Inggris tersebut menolak makalah tersebut, dengan mengatakan bahwa dia “terkejut [memublikasikan penelitian tentang Gunung Padang]”.

Arkeolog Inggris Flint Dibble dari Universitas Cardiff mengatakan kepada jurnal Nature bahwa tidak ada bukti jelas bahwa lapisan kuburan tersebut dibuat oleh manusia.

Ia lebih cenderung menilai berdasarkan teori bahwa struktur berkembang secara alami.  Situs megalitik Gunung Padang dikelilingi keindahan alam pegunungan di wilayah Cianjur, Jawa Barat, Jumat (15 Maret 2013). Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan megalitik berupa berundak-undak formasi batuan andesit yang diperkirakan berumur jauh lebih tua dibandingkan piramida Mesir. GAMBAR KOMPAS/ANDREAN KRISTIANTO (Gambar KOMPAS/ANDREAN KRISTIANTO)

“Material yang turun dari bukit rata-rata berpusat pada dirinya sendiri,” katanya, seraya menambahkan bahwa “tidak ada pekerjaan atau bukti apa pun yang menunjukkan bahwa itu adalah buatan manusia.”

Sementara itu, arkeolog Southern Connecticut State University, Bill Farley mengatakan, “Sampel tanah berusia 27.000 tahun dari Gunung Padang, meskipun akurat, tidak menunjukkan tanda-tanda khas aktivitas manusia, seperti arang atau pecahan tulang.”

Menanggapi kritik tersebut, Natavija mengatakan, “Kami sangat terbuka bagi para peneliti dari seluruh dunia yang ingin datang ke Indonesia dan melakukan program penelitian di Gunung Padang,” sementara associate editor Archaeological Prospection membenarkan bahwa penyelidikan telah dimulai. . kertas.

 

(oln/indy100/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *