Arab Saudi dan Qatar Setujui Langkah Iran Gelar Rapat Darurat OKI Terkait Tewasnya Ismail Haniyeh

TRIBUNNEWS.COM – Langkah Iran yang menggelar pertemuan darurat dengan seluruh negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) rupanya mendapat lampu hijau dari banyak kalangan.

Agenda pertemuan darurat yang ditegaskan Iran adalah membahas langkah atau tanggapan OKI terkait meninggalnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7/2024) dari Israel.

Usulan pertemuan darurat ini pertama kali diungkapkan oleh penjabat menteri luar negeri Iran, Ali Bagheri Kani, pada Kamis (1/8/2024) seperti dikutip Tribunnews dari kantor berita Iran, IRNA.

Rencana Bagheri Kani kabarnya telah disetujui oleh menteri luar negeri Arab Saudi dan Qatar.

Dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud pada Kamis, Bagheri Kani membahas perkembangan terkini terkait pembunuhan Haniyeh oleh rezim Zionis di Teheran.

Sambil berterima kasih kepada delegasi Saudi yang menghadiri upacara pelantikan presiden ke-14 di Teheran, Bagheri Kani mengatakan bahwa rezim Zionis Israel mengancam stabilitas dan keamanan kawasan dengan menutup perbatasan negara-negara di sekitarnya yang merugikan.

Bagheri Kani menilai tindakan Israel membunuh Ismail Haniyeh di wilayah Iran sebagai tindakan terorisme yang mengancam keamanan negaranya.

Dia menekankan bahwa Iran akan menggunakan hak hukumnya untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel dan menyelesaikannya.

Menanggapi seruan pertemuan mendesak Bagheri Kani, Faisal bin Farhan Al Saud selaku Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengaku siap menerima permintaan Iran.

Ia menegaskan, pertemuan darurat OKI ini juga harus dipercepat untuk meredam ketegangan situasi saat ini dan ingin bertanggung jawab atas meninggalnya Ismail Haniyeh.

Sementara itu, hal serupa juga diungkapkan Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani selaku Menteri Luar Negeri Qatar.

Jassim Al Thani pun mengungkapkan kesedihannya kepada umat Islam atas meninggalnya Ismail Haniyeh.

“Dengan kematiannya, rezim Zionis Israel jelas telah melakukan kejahatan terhadap umat Islam, negara tetangga, rakyat Palestina, dan Iran.”

Jassim juga menegaskan status Ismail Haniyeh di Iran sebagai pengunjung resmi negara tersebut.

Ia menilai serangannya tidak hanya melanggar keamanan nasional Iran, tetapi juga melanggar perdamaian dan keamanan internasional dan regional di Timur Tengah.

(Tribunnews.com/Bobby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *