TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aplikasi InDrive ride Hailing menggunakan pembelajaran mesin untuk memantau avatar pengguna, memoderasi dan menghapus avatar yang melanggar ketentuan penggunaan dengan menampilkan konten yang tidak pantas, sensitif, atau komersial.
Penggunaan pembelajaran mesin merupakan bagian dari strategi perusahaan Rusia ini untuk meningkatkan sistem keamanannya, juga melalui Safety Tips.
Wahyu Ramadhan, Manajer Komunikasi InDrive Indonesia, mengatakan peluncuran fitur ini bersifat global, dengan tips keamanan yang disesuaikan untuk mengatasi masalah keamanan spesifik di setiap negara tempat fitur tersebut beroperasi.
“Saran ini akan diperbarui seperlunya untuk mengikuti perkembangan produk dan menyertakan fitur keamanan di dalam dan di luar aplikasi,” ujarnya, Senin, 5 Agustus 2024.
Ia mengatakan dalam aplikasi tersebut, pengguna dapat memilih pengemudi/penumpang berdasarkan rating dan ulasan, serta menentukan tujuan akhir untuk mengambil keputusan dan menolak pesanan yang tidak aman.
Saat berada di luar aplikasi, tingkatkan proses verifikasi dan keikutsertaan pengemudi, berbagi perjalanan secara real-time dengan kontak tepercaya, verifikasi identitas pengemudi secara real-time, larangan perangkat bagi pelanggar, dan identifikasi area berisiko tinggi.
“Kami berusaha menggunakan teknologi canggih seperti machine learning untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang dan pengemudi,” kata Wahyu Ramadhan.
Ia menambahkan, penggunaan machine learning bertujuan untuk meningkatkan aspek keamanan, termasuk menguji teknologi baru untuk mengidentifikasi dokumen pengemudi palsu dan mengotomatisasi proses verifikasi foto mobil, sehingga mempercepat protokol verifikasi yang ada saat ini.