Apakah Israel Siap Berperang di Gaza dan Lebanon? Ini Kata Analis

TRIBUNNEWS.COM – Ini pendapat para analis soal apakah Israel siap berperang di dua wilayah, yakni Gaza dan Lebanon?

Dikutip dalam The Conversation, ada kemungkinan Israel tidak hanya menghadapi perang di dua sisi, seiring dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat.

Namun, muncul keraguan serius mengenai apakah Israel dapat berpartisipasi dalam konflik di kedua sisi.

Infrastruktur keamanannya diserang karena “melarikan diri” dari serangan brutal Hamas.

Sementara itu, militer juga mendapat tekanan yang meningkat atas tindakannya di Gaza yang menyebabkan hampir 40.000 orang terbunuh, jutaan orang mengungsi, dan banyak orang kehilangan nyawa.

Selain itu, meningkatnya kekerasan di Tepi Barat juga menjadi tantangan tambahan bagi aparat keamanan Israel.

Tepi Barat yang diduduki adalah rumah bagi sekitar 3 juta warga Palestina.

Meskipun Otoritas Palestina menerapkan beberapa kendali, Israel adalah penengah terakhir dalam semua masalah keamanan.

Situasi ini semakin diperumit dengan fakta bahwa terdapat sekitar 700.000 pemukim Israel, yang kehadirannya dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Para pemukim ini kerap melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyat Palestina.

Mereka sangat bergantung pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk menjaga keamanan dan menjaga struktur keamanan yang memisahkan kedua komunitas dan mengontrol akses ke Israel.

Setiap perubahan dalam situasi keamanan akan menciptakan tantangan besar bagi IDF, Otoritas Palestina dan semakin memecah belah politik dalam negeri Israel. Dukungan internasional

Jadi, seberapa besar dukungan internasional yang bisa diharapkan Israel, jika mereka melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hizbullah?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama menganggap Iran sebagai ancaman nyata bagi negaranya.

Bahkan pemerintah Amerika Serikat (AS) sependapat dengan Netanyahu.

Meskipun Gedung Putih pada awalnya menunjukkan dukungan kuat terhadap pemerintahan Joe Biden saat ini, tampaknya dukungan tersebut belakangan memudar.

Badan-badan internasional juga semakin mengutuk perang mematikan di Gaza.

Seiring dengan tingginya angka kematian, negara-negara sekutu menjadi enggan memberikan dukungan.

Hasil pemungutan suara PBB banyak yang mengecam tindakan Israel dan banyak pula yang menyerukan bantuan hukum untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Situasinya suram dan tidak dapat disangkal bahwa ini adalah saat yang penting.

Namun, jelas bahwa tidak ada keinginan untuk terjadinya perang lagi di Timur Tengah, terutama perang yang dapat menimbulkan lebih banyak korban jiwa dan eskalasi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *