Apakah Fibrosis Paru Bisa Disembuhkan Secara Total? Begini Penjelasan Dokter

Laporan reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fibrosis paru merupakan penyakit paru-paru yang serius. 

Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut dan penebalan pada jaringan paru-paru.

Ini mempengaruhi jaringan ikat paru-paru dan alveoli (kantung udara di paru-paru).

Kerusakan paru-paru secara bertahap memburuk seiring berjalannya waktu. Jaringan paru-paru yang keras dan kaku tidak mengembang dengan baik.

Oleh karena itu, dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menurunkan kualitas hidup.

Lalu apakah orang yang sudah menderita fibrosis bisa sembuh?

Terkait hal ini, dokter spesialis paru Dr. Arina Purwono, Sp.P menjelaskan.

Menurut dr. Ariniza, pasien yang mengalami fibrosis paru akan tetap mendapat pengobatan di kemudian hari.

“Dalam konteks fibrosis paru, pengobatannya sebenarnya berkesinambungan dan seumur hidup,” ujarnya dalam talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Kamis (26 Desember 2024).

Nantinya, dokter akan melakukan evaluasi rutin.

Jika gejala Anda membaik, dokter Anda mungkin mengurangi dosis obat Anda.

“Kemudian kita akan memikirkan bagaimana kita bisa mengurangi dosisnya, meski nanti obatnya dihilangkan. Ini jarang terjadi karena sering kita jumpai pasien yang sudah dalam stadium lanjut,” imbuhnya.

Oleh karena itu, pengobatan selanjutnya adalah mencegah gejala bertambah parah.

Hal ini memungkinkan pasien untuk melanjutkan aktivitas normal.

Namun (obat) harus diminum secara konsisten. Kalau tidak, harus menjalani pengobatan seumur hidup,” tutupnya.

Di sisi lain, ia menekankan bahwa perubahan gaya hidup diperlukan selama proses pengobatan atau pemulihan.

Yang paling penting adalah berhenti merokok.

Merokok diketahui menjadi faktor yang sangat signifikan dalam memperburuk kondisi fibrosis paru.

Kemudian, langkah selanjutnya adalah memenuhi asupan nutrisi yang benar.

“Jadi akan lebih baik jika Anda mengonsumsi komponen makanan seimbang – karbohidrat, lemak dan protein. “Ini adalah faktor yang sangat penting,” lanjutnya.

Selain itu, jika Anda memiliki penyakit penyerta, penting untuk menanganinya.

Misalnya untuk penyakit jantung, Anda perlu menurunkan kolesterol. Atau, jika Anda penderita diabetes, Anda perlu mengontrol gula.

Terakhir, penting untuk berolahraga secara teratur. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *