Apa Saja Infrastruktur yang Dibangun Selama 10 Tahun Era Jokowi? Ini Jawaban Menteri Basuki

 

Laporan dari Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memaparkan perkembangan infrastruktur di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2014-2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan ada dua peran utama infrastruktur, pertama infrastruktur sebagai sarana pembangkit dan penunjang pertumbuhan ekonomi seperti jalan, tol, energi, dan bendungan.

Basuki dalam keterangannya, Jumat (10/4/10) mengatakan: “Kedua, infrastruktur sebagai penyediaan pelayanan dasar seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, pembuangan limbah dan irigasi. Infrastruktur dasar sendiri merupakan investasi penting untuk menunjang infrastruktur ekonomi.” /2024).

Di bidang sumber daya air, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah berhasil menyelesaikan pembangunan 53 bendungan dari total 61 bendungan. Bendungan yang telah selesai dibangun antara lain Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Ameroro, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Way Sekampung dan Kuningan.

Basuki mengatakan, pembangunan bendungan harus dibarengi dengan pembangunan jaringan irigasi, sehingga bendungan yang dibangun dengan biaya besar bisa bermanfaat karena aliran air ke sawah para petani terjamin.

Untuk itu, pada periode 2014-2024, Kementerian PUPR membangun 1 juta 228 ribu 440 hektar jaringan irigasi dan membangun kembali 4 juta 647 ribu 547 hektar jaringan irigasi. Kemudian, selesai dibangun 1.371 waduk, 493 unit pengendali sedimen dan lahar, pengendalian banjir dan perlindungan pantai sepanjang 2.154 km.

Di bidang konektivitas, Kementerian PUPR bersama Organisasi Perdagangan Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.432 km. Salah satunya yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo adalah Tol Stabat – Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi – Serbelawan – Sinaksak sepanjang 72 km yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.

Basuki mengatakan, keberadaan jalan tol yang terhubung dengan kawasan produksi seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan dapat menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

Selain itu, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga juga telah menyelesaikan pembangunan jalan baru sepanjang 5.999 km, pembangunan jembatan sepanjang 125.904 meter, pembangunan jembatan gantung sebanyak 583 meter, dan pembangunan flyover/underpass sepanjang 27.673 meter. Salah satu jalan layang yang diresmikan Presiden Joko Widodo adalah jalan layang Djuanda sepanjang 858m di Sidoarjo, Jawa Timur.

Di sektor perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan sistem penyediaan air minum (SPAM) sebanyak 36.380 liter per detik, sehingga akses terhadap air minum yang layak mencapai 93% dari total populasi.

Kemudian penanganan kawasan pemukiman seluas 94.321 hektar, penanganan sampah dan sanitasi bagi 13,7 juta keluarga, sehingga akses sanitasi yang layak mencapai 82% dari total penduduk. Lalu ada pembangunan pos perbatasan terpadu (PLBN) di 15 wilayah, serta pembangunan, rekonstruksi atau renovasi 5.939 pusat pendidikan, olah raga, dan pasar.

Di bidang perumahan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah membangun 10,2 juta unit rumah yang bermitra dengan APBN melalui program Sejuta Rumah. Kemudian 1,49 juta unit rumah melalui Skema Perumahan Swadaya/Bantuan Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS), 40.347 unit rumah khusus, dan 71.731 unit rumah susun.

Apartemen yang baru dibuka ini merupakan apartemen Universitas Mohammadi Sorong yang terdiri dari 1 tower dengan tinggi 3 lantai dengan jumlah 43 unit. Apartemen ini mampu menampung 168 mahasiswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *