Apa Konsekuensi Logis dari Diagram Identitas Gunung Es pada Peran Saya sebagai Guru Penggerak? PMM

TRIBUNNEWS.COM – Implikasi logis apa yang dimiliki Peta Identitas Gunung Es terhadap peran saya sebagai guru yang mendorong transformasi dalam pendidikan? Di bawah ini adalah contoh jawaban atas pertanyaan Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Guru dapat menemukan contoh pertanyaan di atas ketika menjawab pertanyaan tentang PMM.

Pada pertanyaan ini mohon Bapak/Ibu Guru menuliskan jawabannya berdasarkan situasi Bapak/Ibu Guru.

Contoh jawaban pada artikel ini hanya diperuntukkan bagi guru yang mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan di atas pada saat menyelesaikan PMM.

Melalui PMM, guru dapat memperoleh referensi pengajaran, menyesuaikan pengajaran sesuai dengan kemampuan siswa, dan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru. Apa implikasi logis yang dimiliki peta identitas gunung es terhadap peran saya sebagai guru yang mendorong transformasi pendidikan?

Jawaban: Memahami Tantangan Kompleks: Sebagai seorang guru, saya melihat bahwa perilaku atau kinerja siswa (puncak gunung es) sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lebih dalam seperti sosial, konteks emosional, atau keadaan pribadi (dasar gunung es), jadi saya perlu lebih berempati dan memahami tantangan kompleks yang dihadapi siswa. Mengobati Akar Masalah: Dengan menyelami permasalahan yang ada, saya dapat mengidentifikasi dan mengatasi akar masalah yang lebih mendasar daripada hanya bereaksi terhadap gejala atau hasil yang terlihat. Misalnya, mengatasi ketidakhadiran siswa tidak hanya melibatkan hukuman tetapi juga memahami alasan di balik ketidakhadiran tersebut dan memberikan dukungan yang sesuai. Mendorong pengembangan menyeluruh: Transformasi pendidikan tidak hanya mengenai peningkatan prestasi akademis, namun juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan siswa secara menyeluruh. Dengan berfokus pada dasar gunung es, saya dapat mendorong pendekatan yang lebih holistik dalam mendidik siswa, termasuk aspek sosial, emosional, dan kognitif mereka. Mengembangkan strategi intervensi yang lebih efektif: Dengan memahami faktor-faktor yang mendasari perilaku atau hasil siswa, saya dapat mengembangkan strategi intervensi yang lebih efektif. Misalnya, jika Anda menyadari bahwa keterlambatan belajar seorang siswa disebabkan oleh masalah keluarga, saya dapat fokus untuk memberikan dukungan emosional atau sumber daya yang sesuai kepada siswa tersebut. Mengintegrasikan pemahaman ke dalam praktik mengajar: Sebagai instruktur mengemudi, saya dapat memasukkan pemahaman ini ke dalam praktik mengajar saya sehari-hari. Misalnya, dengan membangun hubungan yang kuat dengan siswa dan memahami latar belakang mereka, saya dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung semua siswa.

*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya sebagai contoh bagi para guru ketika menghadapi permasalahan serupa di platform Merdeka Mengajar. Bapak/Ibu guru dapat menjawab pertanyaan serupa dan memberikan jawaban sesuai dengan situasi masing-masing.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *