TRIBUNNEWS.COM – Kasus cacar monyet (Mpox) telah ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya pada Rabu (14/08/2024).
Tekad tersebut membuat pemerintah Indonesia ikut terlibat dalam mencegah penyebarannya hingga masuk. Salah satunya dengan melakukan pengawasan terhadap manusia, alat transportasi, barang, dan lingkungan yang berada di pintu masuk Tanah Air.
Jadi apa sebenarnya Mpox itu? Apa saja gejala dan pencegahannya?
Berikut penjelasan singkat tentang Mpox, mulai dari pengertian, gejala hingga pencegahannya. Apa itu Mpox?
Mpox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet yang ditularkan dari hewan ke manusia, kemudian menular ke manusia lainnya.
Istilah cacar monyet atau monkeypox diubah WHO menjadi Mpox untuk menghindari rasisme dan stigmatisasi pada Senin (28/10/2023).
Alasan mengapa kondisi ini disebut cacar monyet adalah karena kasus pertama ditemukan ketika sekelompok monyet peneliti terinfeksi.
Mpox dapat ditularkan ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi dan biasanya hewan pengerat atau primata.
Risiko tertular Mpox dari hewan dapat dikurangi dengan meminimalkan dan menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan yang sakit atau mati, termasuk daging dan darahnya. Hingga saat ini, total kasus Mpox di Indonesia tercatat sebanyak 88 kasus berdasarkan Kementerian Kesehatan. laporkan di situs resmi penularan darurat mereka, kemkes.go.id.
Meski demikian, angka kematian penyakit Mpox di Indonesia sangat rendah dan pemerintah masih melakukan upaya pencegahan. Gejala Mpox
Mpox dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala, mulai dari ringan hingga berat dan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.
Gejala Mpox biasanya berupa demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, nyeri punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit.
Ruam biasanya dimulai dalam satu hingga tiga hari setelah demam dan berubah dari bintik merah seperti cacar, lepuh bening berisi cairan, lepuh berisi nanah, mengeras atau berkeropeng, lalu rontok.
Jumlah ruam pada seseorang bisa bervariasi dari beberapa hingga ribuan, yang biasanya terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan, dan kaki.
Namun ruam juga bisa ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata.
Ruam mpox terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes, jadi penting untuk tidak menganggap entengnya.
Gejala biasanya berlangsung antara dua hingga empat minggu dan biasanya hilang dengan sendirinya.
Namun pada beberapa orang, dapat menyebabkan komplikasi medis dan berakhir pada kematian.
Orang dengan penyakit immunocompromising mungkin rentan terhadap gejala yang lebih parah.
Kelompok lain yang berisiko lebih tinggi mengalami gejala atau komplikasi serius akibat Mpox adalah ibu hamil dan anak-anak.
Oleh karena itu, siapa pun yang memiliki gejala Mpox atau pernah melakukan kontak dengan orang yang tertular sebaiknya menghubungi atau mengunjungi fasilitas kesehatan. 10 tips mencegah Mpox
Risiko-risiko di atas menjadikannya sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Berikut tips mencegah penyakit Mpox, dikutip dari situs resmi RS Pondok Indah Jakarta, rspondokindah.co.id: Hindari kontak dengan hewan yang terjangkit cacar monyet atau yang mati mendadak atau sedang sakit. Hindari kontak dengan tempat tidur atau barang lain yang terkontaminasi virus mpox, seperti yang pernah digunakan atau disentuh oleh penderita cacar monyet. Masak makanan sampai matang, terutama daging dan jeroan ayam itik. Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir, dengan teknik mencuci tangan yang benar. Hindari kontak dengan orang yang menderita cacar monyet. Jika kontak dengan penderita cacar monyet tidak dapat dihindari, gunakan alat pelindung diri saat merawat orang yang terinfeksi cacar monyet. Praktikkan hubungan seks yang aman dengan tidak memiliki banyak pasangan dan menunda atau setidaknya menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan penderita cacar monyet. Jika Anda menderita cacar monyet, isolasi atau karantina diri Anda untuk menghindari penyebaran virus ke orang lain. Kenakan masker untuk mencegah penyebaran cacar monyet saat terpaksa bertemu orang lain. Bersihkan rumah secara rutin, terutama permukaan yang sering disentuh banyak orang.
Pencegahan ini juga dibarengi dengan pemeriksaan ke sistem pelayanan kesehatan jika ditemukan gejala Mpox.
Meski tidak berbahaya, namun ketepatan dan ketepatan penanganan dapat mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Artinya, keadaan ini tidak menular lebih jauh ke lingkungan sekitar.
(mg/Mardliyyah)
Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS)