TRIBUNNEWS.COM – Berikut penjelasan pengertian kata, ciri-ciri dan jenisnya.
Pada artikel kali ini kami akan menganalisis materi kalimat mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 12 SMA.
Untuk itu semoga artikel ini dapat membantu siswa kelas 12 SMA dalam memahami dan mempelajari materi kalimat, serta mampu membedakan jenis-jenis kalimat.
Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian kalimat, ciri-ciri dan jenis-jenisnya sebagai materi bahasa Indonesia untuk kelas 12 SMA. Definisi frasa
Kalimat adalah gabungan dua kata atau lebih yang menempati satu fungsi dalam suatu kalimat (dapat berupa subjek, predikat, objek, atau kata sifat/kata keterangan).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak mempunyai predikat.
Contoh kalimat: Bunga mawar yang sangat manis tidak akan hilang
Ada dua kata, bunga dan mawar, dan keduanya tidak dapat dipisahkan.
Rose mengambil pekerjaan dalam doa. Mawar ini utuh.
Juga dengan rasa yang terlalu banyak dan tidak hilang.
Jika Anda tidak pergi, berarti Anda akan mendapatkan pekerjaan prediksi.
Lalu, bedakan dengan bagian-bagian yang bukan kalimat.
Contoh nonverbal: kita mendengar Kak Didi menyanyi
Ada kata tertulis dan tertulis, namun tulisan bukanlah sebuah kalimat karena mempunyai dua fungsi dalam kalimat.
Kata tersebut muncul di sini sebagai subjek dan kemudian dipelajari sebagai predikat.
Begitu pula dengan lagu Kak Didi, Kak Didi adalah subjeknya, lagunya adalah predikatnya.
Jadi adik menangis, kata adik masih dalam subjek dan dia menangis sebagai predikat. Ciri-ciri Frasa dan Perbedaannya dengan Kata/Frasa Frasa minimal harus mengandung dua kata atau lebih. Frasa bukanlah predikat. Frasa umumnya mengambil fungsi kalimat (dapat berupa subjek, predikat, objek, atau deskriptif/deskriptif). Menemukan atau memiliki fungsi tata bahasa dalam sebuah kalimat. Kalimat harus mempunyai makna gramatikal. Deskripsi Penulisan Kalimat (freepik.com/jannoon028) Jenis Kalimat Berdasarkan Jenis Kata
Menurut jenis tuturannya, kalimat dibedakan menjadi lima, yaitu
1. Doa
Frasa nomina adalah kalimat yang subjeknya berupa kata benda atau kata benda.
Subyek suatu frase kata benda adalah kata benda, sedangkan kata penyerta lainnya adalah kata sifat dari kata kerja.
Misalnya: Saya membeli baju baru
Kata jenis pakaian merupakan kata benda atau kata benda, sedangkan new merupakan kata sifat yang berarti pakaian tersebut baru.
Kata pakaian tidak bisa dihilangkan karena merupakan inti kalimat. Tia memakai hijab berwarna putih
Kata hijab merupakan kata benda atau kata benda, sedangkan putih merupakan kata sifat yang berarti hijab berwarna putih.
2. Doa
Frase verba adalah kalimat yang subjeknya berupa kata kerja atau kata kerja.
Contoh: Dina belum tidur
Yang sentral adalah kata langit karena merupakan kata kerja.
3. Kalimat kata sifat
Klausa kata sifat adalah kalimat yang memiliki kata sifat sebagai subjeknya.
Contoh: Deni sangat cerdas
Sangat cerdas adalah frase kata sifat karena subjeknya adalah kata sifat.
4. Frase keterangan
Kalimat adverbial adalah kalimat yang mengandung kata keterangan atau adverbia.
Contoh: Tia jarang berlari.
Kalimat adverbial sangat jarang ditemukan karena mengandung kata keterangan.
5. Frase preposisi
Kalimat yang berpredikat atau didahului kata kerja disebut kalimat predikat.
Contoh: makanan di atas meja
Kalimat sebelumnya merupakan frase preposisi yang menunjukkan suatu tempat. Deskripsi pengajaran. (Pexels.com/RF._.studio) Jenis frasa menurut makna utamanya
Menurut struktur dasarnya, kalimat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1. Doa endosentris
Kalimat endosentris adalah kalimat yang mengandung unsur sentral.
Elemen yang merupakan komponen inti seringkali dapat menggantikan atau mewakili suatu konstruksi yang sudah ada.
Jadi yang terpenting adalah bagian tengahnya, sedangkan yang lain mungkin hilang atau tidak dapat ditemukan.
Misalnya kalimat Anak kecil.
Tuturan anak merupakan bagian yang penting dan dapat mewakili keseluruhan konstruksi anak.
Jika kita menghilangkan kata anak maka tidak ada artinya, namun jika kita menghilangkan kata kecil maka arti kalimat ini tetap ada.
Hal ini dapat dilihat pada contoh kalimat: Anak kecil menangis.
Doa endosentris terbagi menjadi dua jenis doa.
Ke. Kalimat endosentris atributif atau latar belakang
Klausa subyektif (bawahan) adalah kalimat yang mengandung unsur utama (pernyataan) dan sifat pelengkap atau sentral (pernyataan).
Contoh: anak kecil
Inti dari anak, arti anak itu D atau menjelaskan, sedangkan si kecil adalah pendamping atau unsurnya, artinya M atau menjelaskan. Sebuah rumah mewah
Batasan bangunan diberi D atau dijelaskan sedangkan kemewahan diberi M atau dijelaskan.
B. Klausa konjungsi endosentris
Kalimat konjungsi endosentris adalah kalimat yang semua unsurnya bersifat pokok dan mempunyai kedudukan yang sama atau setara.
Unsur-unsur kalimat ini dapat digabungkan dengan kata sambung ‘dan’ atau ‘atau’.
Misalnya: ibu, ayah
Keduanya merupakan pertanyaan sentral.
Cara untuk mendemonstrasikannya adalah kita dapat menggabungkan orangtua ini menggunakan kombinasi ‘dan’.
2. Frase eksosentris
Kalimat eksosentris adalah kalimat yang tidak mempunyai unsur penting.
Biasanya setiap unsur kalimat ini tidak dapat menggantikan konstruksi kalimat.
Misalnya saja pada kalimat hati-hati: Setiap pertanyaan harus ditanyakan dengan benar.
Bentuk ini tidak mudah: setiap pertanyaan harus ditanyakan dengan hati-hati.
Oleh karena itu, kata baik tidak mempunyai unsur esensial dan tidak dapat saling menggantikan, harus digunakan keduanya.
Selain pengertian kalimat, ciri dan jenisnya, banyak juga pembahasan materi bahasa indonesia kelas 12 SMA yang bisa kamu pelajari.
Jika Anda ingin mempelajari aplikasi lain, Anda dapat belajar di mana saja dan kapan saja melalui aplikasi Skolla.
Di aplikasi Skolla, pembaca dapat menyaksikan ribuan konten edukasi Fisika, Matematika, Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dengan sekali berlangganan!
Segera berlangganan materi pembelajaran di aplikasi Skolla sekarang untuk mengakses materi pembelajaran lainnya.
(Tribunnews.com/Latifah)