Apa Itu Digital Subtraction Angiography, yang Sembuhkan Inul Darasista dari Penyumbatan Darah Otak?

Laporan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –Penyanyi dangdut Inul Darasista baru-baru ini menjalani operasi transfusi darah.

Tak hanya Inul sendiri, suaminya Adam Suseno juga melakukan pekerjaan serupa.

Menurut Inul, DSA diharapkan dapat mencegah stroke dan penyakit Alzheimer akibat penyumbatan otak kiri.

“Saya mengalami penyumbatan di sisi kiri otak saya. Kemarin saya menjalani DSA dan semuanya menjadi tidak beres. Saya langsung kembali normal. Saya merasa baik-baik saja. Saya tidak pernah pusing. Saya tidak pernah sakit. Saya tidak pernah mengalaminya lagi. ..” ujar perempuan berusia 45 tahun itu saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).

Ternyata usaha yang dilakukan tidak sia-sia, kini Inul mengaku sudah sembuh dari penyakitnya dan menjaga hidupnya agar bisa terus sehat.

Apa itu sistem DSA?

Mengutip berbagai sumber, DSA digunakan untuk mendiagnosis penyakit darah, termasuk penyakit obstruktif yang menyebabkan penyumbatan atau penyempitan lumen (bagian dalam) arteri dan vena. Penyumbatan pada pembuluh darah arteri (Kredit gambar.kemdikbud.go.id)

DSA adalah metode diagnosis penyakit saraf dengan menggunakan air dingin dan mesin sinar-X.

Yodium disemprotkan melalui film sehingga dapat dideteksi dengan sinar-X.

Pekerjaan ini dapat digunakan pada jantung, kepala, kaki, perut, hati, dll.

Cara ini dikatakan lebih nyaman digunakan karena yodium dalam bentuk cair dapat terlihat jelas pada sinar-X dan mudah masuk dan keluar oleh tubuh.

Cairan tersebut diberikan dokter melalui jarum yang dimasukkan ke dalam tubuh.

Ketika kontras cairan menyebar ke seluruh tubuh, maka rontgen akan mengambil gambar secara real time atau terus menerus.

Sehingga pembuluh darah dapat dilihat mulai dari fase arteri, fase kapiler, hingga fase vena.

Penyebab DSA adalah pergerakan pembuluh darah dengan kateter, atau pecahnya pembuluh darah. Dampak tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode yang perlu dilakukan sebelum teknologi ini dikembangkan. Dimana pasien harus melakukan operasi penting seperti pembukaan tengkorak yang dapat mengakibatkan infeksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *