Antisipasi Serangan Iran, Israel Siapkan Bunker Perlindungan, Dilengkapi Tandon Air dan Alat Medis

Laporan reporter Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Beberapa pemerintah kota di Israel mulai menyiapkan bunker atau tempat persembunyian bawah tanah untuk melindungi warga Israel jika sewaktu-waktu Iran menyerang Israel.

Pemerintah Israel juga menyiapkan tangki untuk persediaan air bersih warga, serta perbekalan darah dan medis, serta menyiagakan layanan ambulans ke pusat bunker bawah tanah.

“Layanan ambulans Israel dengan pasokan darah berada di pusat bawah tanah yang dibentengi, pabrik-pabrik telah membuang bahan-bahan berbahaya, dan pemerintah kota sedang memeriksa tempat perlindungan bom dan pasokan air, sambil menunggu ancaman serangan oleh Iran dan proksinya,” kata perdana menteri. Benjamin Netanyahu dikutip oleh Al Arabiya.

Pemerintah Israel serius menanggapi ancaman Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang secara langsung mengancam akan melakukan serangan mematikan di wilayah Israel sebagai balas dendam atas kematian Ketua Politbiro Hamas, Ismail Haniyeh. yang dibunuh oleh operasi intelijen Israel.

“Setelah peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di wilayah Republik Islam, adalah tugas kita untuk membalas dendam,” kata Ali Khamenei kepada X.

Masih belum jelas kapan Iran akan menyerang Israel.

Badan intelijen Barat menyebut rencana Iran menyerang Israel diperkirakan bertepatan dengan salah satu hari raya besar Yahudi, yakni perayaan Tisha B’Av yang jatuh pada 12-13 Agustus 2024.

Hal ini mendorong pemerintah Israel untuk bertindak cepat, menyiapkan tempat perlindungan bagi masyarakat dan memulai evakuasi ribuan orang dari wilayah utara yang mungkin terkena roket dari Hizbullah Lebanon dan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

“Saya tahu Israel dalam keadaan siaga tinggi dan saya meminta satu hal kepada Anda: tetap sabar dan tenang,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat bertemu dengan tentara baru.

“Kami siap bertahan dan menyerang, kami menyerang musuh kami dan kami bertekad untuk mempertahankan diri,” ujarnya. Situasi di Israel sedang tegang

Mengantisipasi bertambahnya korban jiwa akibat serangan Iran, militer Israel menambahkan sistem sirene antipesawat dalam negeri.

Pemerintah pusat juga bergabung dengan Israel dalam mengeluarkan peringatan yang mencakup pesan teks real-time yang dikirim ke penduduk di wilayah sasaran.

Banyak dewan kini mulai menyarankan warga untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting, menghindari pertemuan besar dan tetap dekat dengan kawasan lindung.

Di Haifa, tempat perlindungan bom umum bahkan dilengkapi dengan sistem digital sehingga dapat dibuka dari jarak jauh jika terjadi serangan, kata Yair Zilberman, direktur departemen keamanan dan layanan darurat kota tersebut. Peluncur rudal dan baterai sistem pertahanan udara Israel yang terkenal disebut Iron Dome. Tentara IDF mengatakan 13 pemukim Israel terluka dalam insiden di wilayah Nahariya di Galilea selama pendudukan udara. (berita)

Sementara itu di Yerusalem, pemerintah setempat mulai membuka bunker Pusat Manajemen Nasional yang sudah tidak digunakan selama 10 bulan terakhir.

Bahkan setengah juta warga Israel ketakutan karena perang yang berkecamuk dan bertekad meninggalkan negaranya dan tidak kembali. Situasi ini berlangsung selama enam bulan pertama perang antara Israel dan Hamas yang pecah di Gaza.

Menurut data yang diperoleh dari badan resmi, Otoritas Kependudukan Israel, setidaknya sejak Oktober 2023, ketika perang meletus, 550.000 warga telah meninggalkan Israel.

Peristiwa bagi warga negara ini dapat dengan mudah terjadi di Israel karena kebanyakan orang memiliki kewarganegaraan ganda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *