Antisipasi Monkeypox di Pertemuan Kepala Negara Afrika di Bali, Pemerintah Aktifkan PeduliLindungi

Koresponden Tribunnews.com Rina Ayu melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jelang pertemuan para kepala negara Afrika yang dikenal dengan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali, pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali aplikasi PeduliLindungi.

Langkah ini diambil untuk mencegah kemungkinan mewabahnya penyakit Mpox (cacar monyet) di Tanah Air.

Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan setiap orang yang datang dari luar negeri wajib mengisi kartu elektronik dan mendapatkan kode QR.

Kode QR akan menampilkan warna tertentu sebagai indikator kesehatan:

– Kuning dan Merah : Akan diperiksa suhu tubuh pengunjung dan bila terdeteksi demam tinggi disertai ruam akan dilakukan tes PCR – Hijau : Menandakan keadaan sehat dan aman.

“Kartu kendali elektroniknya kita aktifkan kembali, ingat dulu PeduliLindungi,” kata Menkes di Jakarta, Selasa (27/08/2024).

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan mesin PCR yang akan dikerahkan di Jakarta dan Bali untuk mengantisipasi penyebaran virus pada acara tersebut.

Mesin tersebut mampu memberikan hasil verifikasi hanya dalam waktu 30-40 menit, kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Jika demam tinggi terdeteksi pada pelancong atau perwakilan yang tiba di Afrika, PCR segera dilakukan.

“Nanti lihat saja positifnya. Kalau positif segera isolasi di rumah sakit, karena obat untuk melawan virus tersebut sudah kita siapkan,” ujarnya seraya menambahkan fasilitas perawatan juga sedang disiapkan untuk pasien Mpox. “Kami buat, kami kirim obatnya ke sana, karena pengalaman kami kalau diminum pasti sembuh 100 persen,” ujarnya, bersama obatnya di Jakarta dan Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *