Angkatan Laut Iran Gelar Latihan Militer di Laut Kaspia di Tengah Ketegangan dengan Israel

Militer Iran telah melakukan latihan militer di wilayah Utara di tengah ketegangan dengan Israel

TRIBUNNEWS.COM- Angkatan Laut Iran sedang melakukan latihan militer di kota utara Astara, media pemerintah melaporkan pada Selasa, di tengah meningkatnya ekspektasi akan janji Teheran untuk membalas Israel.

Pelatihan tersebut dilakukan oleh angkatan laut Iran, yang merupakan unit terpisah dari Korps elit Garda Revolusi Islam (IRGC).

Uji coba tersebut bertujuan untuk “mempersiapkan militer Iran semaksimal mungkin,” kantor berita Mehr mengutip pernyataan Hamid Mousavi, wakil duta besar Astara.

Operasi tersebut berlangsung pada Selasa malam mulai pukul 19:30 hingga 20:30 waktu setempat (1600 hingga 1700 GMT) di Astara, yang terletak di provinsi Gilan, Iran, di Laut Kaspia.

Mousavi meminta masyarakat tidak takut dengan ledakan yang menurutnya merupakan bagian dari ledakan.

Ini adalah aksi militer Iran kedua yang dilaporkan dalam tiga hari.

Timur Tengah berada dalam siaga tinggi sejak pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan Haniyeh di Teheran bulan lalu. Iran dan sekutunya di kawasan, termasuk Hizbullah Lebanon, menyalahkan Israel atas serangan itu dan berjanji akan membalas.

Israel menegaskan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan Shukr tetapi tidak mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh. Bersiaplah untuk Berkendara

Angkatan Laut Iran telah melakukan latihan militer di utara ketika Israel dan wilayah tersebut bersiap untuk meningkatkan ketegangan.

Pelatihan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan, dengan Iran menyerang Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Angkatan Laut Iran melakukan latihan militer di bagian utara negara itu pada hari Selasa, ketika wilayah tersebut bersiap untuk menanggapi perang Iran melawan Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Militer Iran melakukan latihan di Laut Kaspia, dekat kota Astara di provinsi Gilan, mulai pukul 19.30 hingga 20.30 waktu setempat.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk “persiapan yang lebih baik” bagi angkatan laut, Kantor Berita Mehr Iran mengutip pernyataan Hamid Mousavi, wakil duta besar Astara.

“Saat latihan, sasaran mental akan diserang,” imbuhnya sebelum latihan.

Aksi militer tersebut merupakan yang kedua yang dilakukan Iran dalam waktu kurang dari seminggu. Jumat lalu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) memulai latihan militer di provinsi barat Kermanshah, dekat perbatasan dengan Irak.

Seorang panglima militer mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa pelatihan tersebut, yang berakhir pada hari Selasa, dirancang untuk “meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan.”

Ketegangan berkobar di Timur Tengah setelah Haniyeh terbunuh dalam serangan di Teheran pada 31 Juli.

Iran dan sekutu-sekutunya di kawasan telah berjanji akan menanggapi dengan keras pembantaian yang mereka katakan disebabkan oleh Israel.

Ancaman-ancaman ini telah menimbulkan serangkaian konflik untuk menghindari perang berbahaya di wilayah tersebut.

Namun Iran pada hari Selasa menolak seruan Eropa untuk menahan diri. Dalam pernyataan yang disampaikan oleh IRNA, juru bicara Kementerian Keuangan Nasser Kanaani mengatakan Iran tidak memerlukan izin untuk melindungi keamanan dan kemerdekaan nasionalnya.

“Permintaan ekstrim seperti itu tidak masuk akal secara politik dan bertentangan dengan hukum dan kebiasaan internasional,” tambahnya.

Pernyataan Kanaani muncul setelah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Inggris, Perancis dan Jerman pada hari Senin, di mana mereka meminta Iran untuk “menghentikan serangan yang akan meningkatkan ketegangan regional.”

Iran dan sekutunya “akan bertanggung jawab atas tindakan yang membahayakan prospek perdamaian dan stabilitas,” ketiga negara Eropa juga memperingatkan.

SUMBER: Al Arabiya, Al Monitor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *