Angkasa Pura I dan II Merger, Manajemen Kasih Jaminan Tidak Ada PHK

Reporter Tribune.com Nitis Hawaro melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Proses merger antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) tidak akan berdampak pada pengurangan pegawai.

Ya, yang pasti tidak ada pengurangan AP I atau AP II, kata Corporate Secretary-group Chief Angkasa Pur Indonesia Rahdian De Yogisworo pada Indonesia Aero Conference di Jakarta, Selasa. 7/) berkata 2024).

“Yang jelas dari pihak kami tidak akan ada pengurangan pegawai, tapi akan kami pertimbangkan masa jabatannya. Karena AP I dan AP II punya masa jabatan masing-masing,” imbuhnya.

PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero) atau InJourney menargetkan proses merger PT AP I dan AP II di PT Angkasa Pura Indonesia atau Bandara InJourney selesai pada Juli 2024. Yogisworo mengatakan, proses fusi masih berlangsung hingga saat ini.

“Kami targetkan segera dilaksanakan ya, kami sedang dalam proses memastikan merger dalam tata kelola yang baik sesuai aturan yang berlaku dan sekarang sedang berjalan,” ujarnya.

Mengutip Kompas, proses penggabungan kedua operator bandara tersebut berlangsung mulai November 2023.

Donnie Oscaria, Presiden Inzorni, mengatakan timnya telah mengintegrasikan aspek organisasi, operasional, dan keuangan kedua perusahaan sehingga proses merger akan selesai pada Juli mendatang.

Nantinya, setelah merger, aset kedua perusahaan pelat merah tersebut akan dialihkan kepada Angkasa Pur Indonesia sebagai pihak yang menerima penggabungan sehingga tidak ada lagi Angkasa Pur I atau II.

Jumat (21/6/2024) saat ditemui di Menara Danarexa Jakarta, dia mengatakan prosesnya akan selesai pada Juli.

Doni mengungkapkan, tujuan penggabungan Angkasa Pur I dan II adalah agar Indonesia memiliki perusahaan pengelola bandara terbesar keempat di dunia dan akan melayani 170 juta penumpang setiap tahunnya.

Gabungan kedua perusahaan tersebut diyakini akan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan dari bisnis non-aeronautika seperti ritel dan real estate.

Saat ini, usaha yang dijalankan oleh AP I dan II terutama adalah bisnis penerbangan “Kalau kita bandingkan dengan Bandara Changi, dengan Bandara Incheon rata-rata 13 dolar AS,” ujarnya.

Itu berarti kita mempunyai banyak ruang untuk berkembang Bayangkan kalau kita punya 170 juta penumpang, kalau bisa naik 2 dolar AS saja, rata-rata menjadi 340 juta dolar AS, ujarnya.

Dia menjelaskan, bisnis akan bertransformasi dengan mengubah komposisi penyewa, melakukan restrukturisasi, dan mempercepat waktu pemrosesan sehingga penumpang dapat menghabiskan lebih banyak waktu di bandara.

Karena wisatawan tinggal lebih lama di bandara, mereka akan menghabiskan lebih banyak uang untuk berbelanja dengan penyewa bandara

“Kalau ke Sengkareng sekarang terlihat perubahannya, lantainya lebih bagus, kualitas toiletnya lebih bersih. Ke depannya penyewanya lebih bagus lagi sehingga masyarakat yang datang ke bandara lebih banyak dari sebelumnya,” tuturnya. . dikatakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *