Anggota Komisi VII DPR: Apa yang Diharapkan dari Menteri Baru? Sisa Waktu Hanya Kurang 2 Bulan

Dilansir reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan, di akhir masa jabatan ini, Menteri ESDM harus menyelesaikan pekerjaan rumah yang tersisa yakni daftar EBET, PP KEN (Kebijakan Energi Nasional). dan UU Migas.

Kata Pak Mulyanto saat dihubungi, Selasa (20/08/2024) “Apakah aturan ini bisa selesai kalau ada pergantian menteri mendadak?

Mulyanto menilai penggantian Menteri ESDM Arifin Tasrif dengan Bahlil Lahadiya tidak akan efektif karena waktu pemerintah kurang dari dua bulan.

Pembahasan rencana strategis Kementerian Energi dan Pertambangan tidak akan selesai.

Mulyanto mengatakan pergantian menteri ini hanya membuang-buang uang dari segi pelaksanaannya. kuat dalam politik.

Mulyanto mengatakan, “Itu langkah pembongkaran yang tidak tepat. Apa yang bisa diharapkan dari menteri baru dalam struktur kurang dari dua bulan. Hanya ada satu kali pertemuan untuk dibicarakan dengan DLR. Jadi ini murni politik,” kata Mulyanto kepada Presiden saat ini. harus dilakukan. Apalagi membuat kerja menteri kisruh. Tidak ada pengelompokan ulang sebelum warisan.

“Daripada berganti menteri, lebih baik tanggung jawab dikembalikan ke masing-masing kementerian sesuai tugas pokok dan fungsinya,” kata Mulyanto.

Pak Mulyanto menegaskan, kompleksnya persoalan sebenarnya ada pada tumpang tindih pengelolaan dan tugas kementerian terkait sektor ESDM, antara Kementerian Investasi dan Kementerian ESDM. Bukan dalam kapasitasnya sebagai menteri.

“Ini yang perlu dicari jalan keluar dan penyelesaiannya, belum lagi kasus-kasus korupsi terkait. Terkait penambangan liar timah, nikel, emas, dan lain-lain, permasalahan ini masih pada aspek struktural, yang didalamnya juga ada masalah distribusi yang tidak tepat. Subsidi BBM dan LPG yang ditariknya dan menimbulkan tekanan pada APBN dan masalah ketimpangan,” kata Mulyanto.

Menurutnya, pengelolaan negara harus dilakukan secara konsisten untuk menciptakan negara yang baik dan bersih

“Itu bukan pukulan sembarangan,” lanjut Mulyanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *