TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPRD Timor Selatan Tengah (TTS), Nusa Tenggara (NTT) Yerim Yos Fallo mengunjungi Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Penguatan Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Untuk konsultasi penerimaan Pegawai Pemerintah pada Pekerjaan Kontrak (P3K).
Yerim mengatakan sekolah swasta di Timor Tengah Selatan berisiko ditutup karena banyak gurunya yang keluar karena alasan sosial.
Sebab, guru swasta berpindah ke sekolah negeri atau sekolah swasta lainnya. Menurut Yerim, hal itu bermula karena guru swasta tidak diakui sebagai P3K meski sudah puluhan tahun mengabdi.
Masalahnya, banyak guru honorer di sekolah swasta yang menyetorkannya ke sekolah negeri melalui Data Pokok Pendidikan atau Dapodik dan namanya tercantum di Data BKN juga diberhentikan, kata Yerim, Rabu (23/10/). 2024).
Yerim mengatakan, dirinya tidak bisa mempekerjakan banyak guru honorer dengan alasan mereka bukan berasal dari sekolah negeri.
Akibat kejadian ini banyak guru sekolah swasta yang pindah ke sekolah negeri, dan karena tidak ada guru di sekolah swasta, siswa terancam tidak bisa belajar.
Yerim khawatir hal ini bisa berujung pada penutupan sekolah karena kekurangan guru dan siswa.
Yerim sebagai wakil rakyat berharap Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memberikan keadilan terhadap guru swasta tersebut.
Jerim mengingatkan, Kabupaten TTS merupakan daerah 3T yaitu terluar, terbelakang dan dalam.
Banyak guru terhormat yang telah mengabdi selama puluhan tahun di daerah terpencil yang kurang sejahtera sangat membutuhkan perhatian pemerintah.
“Kami berharap Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi mempertimbangkan bahwa guru swasta mempunyai hak yang sama dengan guru negeri sehingga mereka juga mempunyai hak yang sama, sebagai wakil rakyat saya akan memperjuangkan impian rakyat. suatu kehormatan besar, ”pimpin kelompok itu menyimpulkan. PDIP DPRD Kabupaten TTS.