TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum Partai Golkar usai pengumuman pengunduran diri Airlangga Hartarto.
“Iya, saya sangat mendorong Pak Jokowi untuk memimpin Partai Golkar,” kata Ridwan saat dihubungi, Senin (8/12/2024).
Ridwan mengatakan, Presiden Jokowi merupakan sosok yang melaksanakan ajaran Partai Golkar.
Pak Jokowi tidak hanya mengatakan secara lahiriah menjalankan prinsip Partai Golkar, namun kenyataannya Jokowi menerapkan prinsip Partai Golkar, ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR RI ini mengklaim, Jokowi sebenarnya selalu menjadi kader Golkar di dunia usaha.
Ridwan menjelaskan, Golkar sejak berdirinya sudah terpecah menjadi tiga kelompok, yakni ABRI, birokrat, dan perwakilan kelompok.
Menurut dia, perwakilan dari berbagai kalangan yakni petani, nelayan, karyawan dan lain-lain.
“Nah, sejak tahun 1997 Pak Jokowi pada masa Orde Baru sudah menjadi pengusaha, termasuk menjabat sebagai Ketua Asosiasi Mebel Indonesia Solo Raya,” kata Ridwan.
Ridwan mengatakan, Jokowi tidak pernah resmi menjadi bagian dari pimpinan Golkar, melainkan menjadi bagian dari Golkar.
Ia mengaku belum pernah bertemu langsung dengan Jokowi.
Namun, komunitas pendukung menginginkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar.
“Ada yang tidak setuju, tidak apa-apa, itu namanya politik, benar, tidak apa-apa, tidak apa-apa,” kata Ridwan. Kantor DPP Golkar dijaga ketat
Pasca Airlanga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar, kantor DPP Golkar di Jalan Angrek Neli Murni, Jakarta dijaga personel Brimob Polari.
Pantauan Tribun, personel Brimob berseragam hitam memasuki kompleks DPP Golkar pada pukul 22.20 WIB.
Mereka kemudian berkumpul dan berbaris di halaman kantor DPP Golkar.
Staf Brimob tiba dengan bus dan truk yang diparkir di pinggir jalan.
Sebelum kedatangan personel Brimob, kantor DPP Golkar dijaga personel Polari yang berseragam dinas dan berpakaian sipil.
Mereka duduk di pintu masuk DPP Golkar.
Jelang kedatangan personel Brimob, DPP Golkar menggelar jumpa pers terkait pengunduran diri Airlanga Hartarto.
Konferensi pers tersebut dihadiri Ketua DPP Golkar Meutya Hafid, Ace Hassan SEEDzili, Anggota Parlemen Golkar Adiz Kadir, dan Ahmed Doli Kurnia.
Dalam konferensi pers tersebut, Partai Golkar menghormati keputusan Airlanga mundur dari jabatan Ketua Umum.
DPP akan menggelar rapat paripurna pada Selasa, 13 Agustus 2024 untuk membahas pengangkatan sekaligus pengunduran diri Plt Ketua Umum Golkar tersebut.
DPP Golkar menegaskan pengunduran diri Airlanga sepenuhnya merupakan keputusan pribadi dan tanpa tekanan dari pihak mana pun.
DPP juga membantah pengunduran diri Airlanga karena ada persoalan hukum.
Sementara itu, kantor DPP Partai Golkar tampak sepi pada Senin sore.
Sejak pagi hingga pukul 15.50 WIB, hanya terlihat beberapa mobil yang keluar masuk DPP Golkar, rupanya mengangkut kader daerah.
Polisi telah bersiaga sejak Minggu malam.
Tiga unit truk Brimob terparkir di sisi kiri halaman DPP Partai Golkar.
Namun Partai Golkar tidak memiliki aktivitas besar di DPP.
Pasca pengumuman mundurnya Airlanga, belum ada informasi mengenai agenda politik DPP Golkar.
Hanya saja, sekitar pukul 10.15 WIB, Kepala Tol yang juga kader Golkar dan bakal calon Pilkada DKI Jakarta 2024, Jusuf Hamka, terlihat mendatangi markas Golkar.
Sesampainya di lokasi kejadian, ia terlihat membawa surat untuk diserahkan kepada pengurus Golkar.
Belakangan, surat tulisan tangan tersebut merupakan surat pengunduran diri sebagai kader Golkar dan calon Pilkada 2024, di mana Jusuf Hamka mendapat rekomendasi dari Golkar untuk Pilkada Jakarta 2024.
Sebuah surat ditemukan dan ditunjukkan kepada tim media.
Isi surat tersebut menyangkut alasan pengunduran dirinya dari kader Golkar.
Alasan pengunduran dirinya diutarakan antara lain karena faktor usia, nasehat istri dan anak untuk pensiun dari dunia politik, keinginan untuk melanjutkan program Masjid Baba Alun di 38 provinsi, dan keinginan untuk kembali ke cita-citanya sebagai pekerja sosial.
Surat pengunduran dirinya diterima staf Sekjen Golkar Lodewijk F. Paulus.
Jusuf Hamka membantah dirinya mundur dari kader Golkar karena kecewa Airlanga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum Golkar, namun di satu sisi ia tidak percaya Airlanga sendiri yang mengundurkan diri karena suatu alasan.
Jusuf Hamka pun ikut bersimpati dengan apa yang menimpa Airlanga yang notabene adalah teman lamanya.
Saya pada dasarnya hanya bilang, Pak Airlanga, Anda tidak sendiri. Saya akan bersama Anda dan saya tidak akan membiarkan Anda berjalan sendirian. Saya akan berjalan bersama Anda, kata Jusuf Hamka. (Jaringan Tribune/dan/fer/wly)