Laporan reporter Tribunnews.com Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angger Dimas menulis surat terbuka ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur terkait kasus kematian putranya Dante.
Surat terbuka Angger Dimas dimuat di laman Instagram miliknya.
Yang membuatnya dan keluarganya kecewa, mereka dianggap tidak diberitahu tentang sidang kematian Dante karena Yudha dicekik oleh Arfandi.
“Untuk menghormati Dewan PN JAKARTA TIMUR, saya ayah dari korban, Almarhum Raden Andante Khalif Pramudityo. Melalui surat terbuka ini, saya mohon agar sidang berikutnya tentang Pembunuhan anak saya diadakan 328/Pid.B/2024 / TIM PN JKT harus tetap BUKA,” tulis Tribunnews.com dikutip Angger Dimas Jumat (7/5/2024).
Harapan tersebut nantinya bisa diwujudkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk memberikan kejelasan terkait meninggalnya Dante.
Khususnya bagi keluarga korban yang ingin mengawal kasus kematian Dante.
Agar persoalan meninggalnya Dante tetap terbuka dan kasus ini dapat diklarifikasi untuk kami keluarga korban. Hormat kami, R. Angger Dimas Riyanto, pungkas pesan jelas Angger Dimas.
Angger Dimas kecewa tak diberitahu soal sidang terkait meninggalnya Dante.
Angger Dimas mengungkapkan kekecewaannya atas gugatan yang diajukan terkait meninggalnya putranya Dantes yang tidak diberitahukan kepada keluarganya.
Diketahui, sidang kasus meninggalnya Adante Khalif Pramudityo alias Dante digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada Kamis, 4/7/2024.
Padahal, sidang ini sudah dua kali digelar sebelumnya.
“Tidak sama sekali, kami tidak diberitahu perkembangan delegasi di pengadilan dan tidak ada kuasa hukum dari pihak saya (sebagai keluarga korban),” kata Angger Dimas yang turut dikonfirmasi awak media.
“Tapi dari yang saya dengar, pengacara Tamara baru bilang ke saya, ingat, dia sudah dalam tahap pembelaan, kita bahkan belum tahu dia sudah sampai sejauh ini, mohon diperhatikan keterangan jaksa,” sambungnya. Angger Dimas menjelaskan alasan dirinya menguburkan ibunya di samping makam mendiang putranya, Dante. (Kolase Tribunenews)
Angger Dimas menuntut pengadilan terbuka atas kasus kematian Dante yang dicekik oleh Yudha Arfandi. Hal ini kemudian dapat memberikan pencerahan bagi keluarga korban.
Angger juga menambahkan, timnya dan saksi akan memberikan informasi terkait kematian putranya tanpa menyembunyikan apapun.
“Saya tetap pada pendirian saya, sejak saya dan kerabat saya membahas pembunuhan anak saya, saya (dan saksi lainnya) akan seterbuka mungkin, saya berharap keadilan akan ditegakkan jika masih ada,” kata Angger. .
“Saya hanya ingin sampaikan, penegak hukum, kalian wakil Tuhan, sidang itu suci dan mewakili apa yang terjadi di akhirat,” kata Angger Dimas.