Anggap Janggal, Pakar Soroti Singkatnya Pembunuhan Vina dan Eky: Masuk Akal Kah Hanya Sekian Menit?

TRIBUNNEWS.COM – Kasus psikolog forensik Reza Indragiri Vinain kembali berbau aneh.

Reza menanyakan berapa lama waktu yang telah berlalu antara percakapan terakhir Vina hingga ditemukannya jenazah bocah 16 tahun pada tahun 2016.

Hal itu diungkapkan Reza usai rekan Vidya, Vidi dan Megha memberikan kesaksian dalam sidang permohonan PK Saka Tatal, Selasa (30/7/2024) lalu.

Dalam keterangan tertulisnya, Vidi dan Mega Cirebon mengaku sempat berkomunikasi dengan Vina beberapa menit sebelum jenazah ditemukan di Jembatan Talun.

Kontak terakhir mereka dengan Vina disebut-sebut sekitar pukul 22.05 WIB.

Sementara itu, Suroto yang menemukan jenazah Vina dan Eki mengaku, jenazah kedua almarhum ditemukan sekitar pukul 22.15 WIB.

Reza berkata di iNews resminya pada Rabu 8 Juli 2024, “Kami kaget saat ngobrol dengan Vidi dan Megha. Hingga pukul 22.00 WIB, mereka menyebut Vina, Vidi, dan Megha masih menjalin hubungan.

Reza mengatakan, tidak ada kesedihan atau ketakutan dalam pidato terakhir Vina.

Nyatanya, Veena tampak senang menyampaikan kabar tersebut kepada Vidhi dan Megha.

“Pada saat-saat genting itu, tidak ada tanda-tanda Vidya Veena ketakutan, panik, mengejar orang, mencari pertolongan atau membutuhkan pertolongan. Suasana hatinya bahagia,” kata Risa.

Selain itu, tidak ada informasi bahwa mereka dalam kondisi serius saat itu.

Karena itu, Risa mempertanyakan singkatnya waktu antara kontak terakhir Vina dan ditemukannya jenazah yang diperkirakan hanya 10 menit.

Risa menilai para penjahat tidak bisa melakukan pembunuhan dalam 10 menit, sehingga mereka terpaksa menukar jenazah Veena dan Ekki.

“Apakah masuk akal jika kekerasan, pemerkosaan beramai-ramai, pembunuhan massal, pemindahan jenazah ke berbagai tempat terjadi dalam hitungan menit?” jelas Reza.

“Jadi sekitar 10 menit.”

Reza tak menutup kemungkinan para saksi berbohong atau melupakan kejadian tersebut.

Karena itu, ia meminta Polda Jabar membuka ponsel Wina dan Eki.

Menurutnya, hal itu bertujuan mengungkap percakapan terakhir kedua almarhum sebelum ditemukan pada 2016.

“Keterangan Vidi, Mega, dan Suroto mungkin bukan informasi yang valid, sehingga perlu kita buka komunikasi elektronik kedua korban dan periksa apakah informasi atau ingatannya valid,” jelasnya.

“Jika kamu membuka perangkat Eki dan Vina, kamu akan melihat berapa menit terakhir Vina berkomunikasi dengan temannya.” Terdakwa didakwa membuat bukti melalui chat

Saat itu, Riza juga membeberkan dugaan pemalsuan bukti chat yang dilakukan terpidana kasus Vinay. 

Percakapan telepon seluler terpidana Hardy Saputra berhasil diamankan polisi dan dijadikan barang bukti dalam kasus Vinain.

“Isi halaman 65 berupa pesan singkat antara Saka Tartal dan Sudirman tidak didukung dengan alat bukti yang diperoleh dari telepon genggam tersebut,” kata Reza.

Reza meyakini ponsel Hadi yang disita polisi hanya berisi percakapan terpidana dengan pacarnya.

Satu-satunya percakapan antara Hardy dan pacarnya adalah membahas rencana pernikahan mereka.

“Barang bukti penggalian data digital tersebut berisi komunikasi antara Hadi dan pacarnya yang tidak membicarakan pembunuhan atau rencana pembunuhan tersebut,” kata Reza.

Menurut Reza, nomor ponsel Hardy tidak tersedia seperti milik Sudirman dan Saka Tattal, terpidana kasus Vinain lainnya.

Karena itu, bukti obrolan para terpidana kasus Riza Vina diduga palsu.

Saya menduga kuat isi halaman 65 tentang SMS antara Sudirman dan Saka Tartal hanya rekayasa, jelas Reza.

“Mungkin diperoleh melalui intimidasi, persuasi, atau penipuan. Intinya, isi 65 dokumen itu tergantung informasinya.”

Hakim kemudian menggunakan dokumen yang terdapat dalam kasus Vinai untuk menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada para terpidana, dan menyesalinya.

Hakim menulis dalam dakwaan bahwa terdakwa dibunuh secara terorganisir.

“Yang Mulia, hakim mempertimbangkan isi pesan singkat halaman 65 untuk menentukan apakah itu pembunuhan berencana,” jelasnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Uthami)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *