Angelina Sondakh Berbagi Kisah Dari Cari Suara di Dunia Politik Beralih ke Safari Dakwah

Laporan jurnalis Tribunnews.com Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angelina Sondakh berbagi kisah perjalanan hidupnya dari menjadi anggota DPR hingga sekarang.

Dimana ia telah belajar banyak dalam karirnya, kini ia memilih untuk fokus pada penginjilan atau berbagi cerita dengan banyak orang.

Karenanya, Angelina Sondakh kini sibuk mencari keberkahan dalam perjalanan hidupnya ketimbang selalu mencari suara untuk terpilih menjadi anggota dewan.

“Alhamdulillah dulu jalan-jalan politik, sekarang jalan-jalan pernikahan. Alhamdulillah mereka cari suara dulu, sekarang cari reward, yang diputuskan Tuhan itu baik, yang penting kita bagaimana.” terima kasih,” kata Angelina Sondakh saat diperkenalkan di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2024).

Angelina Sondakh kemudian mengungkapkan alasannya melanjutkan safari misionaris bersama banyak orang.

“Sebenarnya lebih pada berbagi pengalaman dengan orang lain, sehingga kalau ada yang tertarik dengan politik, saya tumpahkan sedikit agar tidak kaget ketika terlibat dalam politik nyata,” kata Angelina.

“Apa saja yang bisa menggoyahkan keimanan, yang penting, baru-baru ini saya share bahwa Al-Qur’an adalah pedoman hidup, semoga Allah, apapun yang terjadi, mental kita tidak akan terguncang.” Angelina Sondakh di rumah duka Mooryati Soedibyo kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024). (tribunnews.com/fauzi)

Angelina memiliki banyak pengalaman spiritual meski pernah terjerumus kasus korupsi. Namun, acara ini bisa menjadi orang yang lebih baik.

“Tapi Alhamdulillah kalau untuk berbagi ayo, dengan senang hati saya bagikan popok kepada masyarakat yang membutuhkan, transmisi energi positifnya sangat luar biasa bagi saya, apalagi saya membaca, doa mereka untuk saya banyak. banyak bidadari, ada doa orang baik, jadi aku selalu mendoakan anak-anakku, “kata Angelina.

Namun Angelina Sondakh enggan disebut ustazah jika sering berdakwah.

“Pertama-tama, saya tidak mau disebut guru, karena kalau ditanya saya berasal dari pesantren mana, saya berasal dari gubuk, dari penjara, biasanya gurunya adalah lulusan pesantren, saya tinggal di pesantren saja,” ucapnya.

Angelina merasakan perubahan saat ia mulai hidup lebih dekat dengan jalan Tuhan.

“Saya benar-benar merasakan metamorfosis, dulu sempat terjatuh hingga tidak bisa terjatuh lagi karena berada di level paling bawah, saya kira saya penopang keluarga tapi bingung harus berbuat apa, tapi ternyata seperti itu. “Ya Allah. Untuk dunia dan akhirat, aku diberi dua tabungan sekaligus,” kata Angelina.

“Waktu itu tabungan dunia sangat nihil, tapi akhirnya hilang, tapi sekarang jarang sekali saya, melihat teman-teman di dunia dan teman-teman nanti ke liang kubur,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *