TRIBUNNEWS.COM – Kehidupan Angela Lee terlihat bagus di media sosial. Postingan Instagramnya menunjukkan bahwa dia adalah orang yang bahagia.
Kebanyakan yang diposting adalah foto dirinya yang mengenakan berbagai pakaian mahal dengan berbagai pose.
Hampir tidak ditemukan postingan berisi keluhan. Ada lelucon lain yang menghibur para pengikutnya.
“Cintaku padamu ibarat keputusan Mahkamah Konstitusi yang tidak bisa diganggu gugat dan bersifat final,” demikian salah satu caption yang diposting ibu satu anak itu di Instagram.
“Kenapa kopi pahit sekali? Yang manis hanyalah senyumanmu,” ujar postingan Angela Lee lainnya.
Bahkan setelah ia mengalami kecelakaan serius pada Mei 2023 dan mendapat perawatan intensif di rumah sakit, Angela Lee tetap berpose untuk pidato metal dari ranjang rumah sakitnya.
Meski lukanya cukup serius. Sebuah palu dipasang pada kaki kanan untuk menopang tulang yang patah. Wajahnya terluka karena perban di keningnya.
Ia tidak menunjukkan adanya masalah sama sekali, sehingga dapat disimpulkan bahwa hidup Angela Lee sudah cukup, seolah-olah tidak ada masalah yang membuatnya pusing.
Kenyataannya tidak seindah yang dibayangkan. Angela Lee berjuang untuk bertahan hidup sebagai orang tua tunggal bagi anak tunggalnya.
Banyak orang tidak mengetahui bahwa ia sedang menghadapi masalah ekonomi. Kebahagiaan yang ia tunjukkan di media sosial adalah palsu.
Pengacara Angela Lee, Anggit Tubing, mengatakan kepada awak media bahwa “pendapatan yang diterimanya hanya dari tunjangan, bukan uang yang banyak.”
Angiet membeberkan kehidupan Angela Lee karena kliennya saat ini sedang menghadapi permasalahan hukum.
Francisca Indriati melaporkan Angela ke pihak berwajib atas kasus penggelapan tas mewah dengan total kerugian Rp 3,2 miliar.
Angela Lee telah ditahan di Polda Metro Jaya selama sebulan lebih, dengan masa penahanan yang diperpanjang.
Menurut Angiet, kliennya terkesan. Kondisi mental Angela memburuk.
Sebaliknya Angela Lee menyadari kesalahannya dan merasa perlu bertanggung jawab atas tuduhan yang dilontarkan terhadapnya.
Sayangnya, perempuan 37 tahun itu tak punya kekuatan untuk menunaikan kewajibannya kepada korban.
Bahkan hasil penjualan tas mewah yang tidak dibayarkan kepada korban, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kompol Adeari Siam Andradi, digunakan Angela Lee untuk melunasi utangnya.
Seperti kata pepatah, Angela Lee bertahan hidup dengan menggali lubang dan menutup lubang. Selebgram Angela Lee ditangkap anggota Subdit Jataners Bareskrim Polda Metro Jaya terkait kasus penipuan jual beli tas mewah. (Dokumen Polda Metro Jaya)
Angiet rupanya mengecek akun Angela Lee. Dan memang uang itu tidak bisa dipercaya untuk membayar para korban.
Dia secara pribadi menemui korban untuk mendiskusikan solusinya. Namun, tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai.
Pada dasarnya Angela hanya bisa mencicil dengan uang muka sebesar 30 persen. Namun, korban belum menerima tawaran tersebut.
“Jika tidak, dia (Angela Lee) akan mengundurkan diri untuk menjalani hukumannya,” kata Angiet.
Cara Angela Lee Menggelapkan Tas Mewah
Francesca Andreatti sebagai korban mengungkap bagaimana dirinya ditipu oleh Angela Lee dan mengalami kerugian hingga Rp 3,2 miliar.
Semuanya dimulai pada tahun 2017. Ia sangat percaya karena Angela Lee adalah seorang selebriti terkenal.
Tak ayal, Sisca sapaan akrabnya siap menerima tawaran Angela Lee untuk tas merek LV dan Hermes miliknya.
“Tahun 2017 mulai bertransaksi dengan volume besar, nominalnya mulai besar,” kata Francesca Andriati saat ditemui di kawasan Senyan, Jakarta Pusat.
Angela Lee mencicil hingga tiga kali. Dan pada awalnya itu berjalan dengan baik.
“Sekitar Agustus pembayarannya mulai terhenti dan tidak terbayar. Sudah dibayarkan Rp 3,2 miliar. Jadi tahap pertama dan kedua sudah dibayar, tapi rata-rata baru tahap pertama yang dibayarkan, sekarang tersisa Rp 3,2 miliar,” jelas Siska.
Siska curiga bukan satu-satunya korban Angela Lee.
“Saya bukan satu-satunya yang mendapat 15 tas, ternyata masih ada lagi,” kata Siska.
Siska secara pribadi sudah memaafkan perbuatan Angela Lee. Meski demikian, bukan berarti dia akan mencabut laporan tersebut.
Proses hukumnya masih berjalan, tegas Siska.