Ancaman Hizbullah Terhadap Siprus Bisa Membawa Perang ke Eropa

Ancaman Hizbullah terhadap Siprus bisa membawa perang ke Eropa

TRIBUNNEWS.COM- Ancaman Hizbullah terhadap Siprus bisa membawa perang ke Eropa.

Di tengah ketegangan antara Hizbullah Lebanon dan Israel, ancaman terhadap Siprus oleh pemimpinnya, Hassan Nasrallah, meningkat akibat perang yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober.

Perhatian tertuju pada perbatasan antara Lebanon dan Israel. Ketika Israel memobilisasi pasukan di Wilayah Pendudukan untuk melawan kemungkinan perang dengan Hizbullah, perang tersebut mungkin akan meningkat, namun kini meluas ke negara-negara Eropa.

Nasrallah memperingatkan Siprus untuk tidak menggunakan pesawat dan pangkalan Israel untuk menyerang Lebanon.

Dalam pidatonya pada tanggal 19 Juni, Nasrallah menegaskan bahwa partainya telah menerima informasi bahwa Israel dapat menggunakan lapangan terbang dan pangkalan Siprus untuk melawan Lebanon jika Hizbullah memperebutkan lapangan udara Israel, dan mengatakan bahwa jika ini terjadi, “Kami akan memperlakukan Siprus sebagaimana kami memperlakukannya. ” dia adalah bagian dari Israel.’

Namun Siprus dengan cepat menolak klaim pemimpin Hizbullah tersebut, dan mengatakan kepada Lebanon bahwa mereka “tidak berniat berpartisipasi dalam perang yang sedang berlangsung di negara tersebut.”

Pemerintah Lebanon berusaha meredakan ketegangan dengan mengatakan melalui Menteri Luar Negeri Abdullah Bou Habib, Hassan Nasrallah: “Lebanon percaya pada kerja baik Siprus dalam mendukung stabilitas negaranya.”

Komentar Nasrallah juga menimbulkan kekhawatiran bahwa negara-negara Eropa dapat terlibat dalam konflik tersebut, yang dapat meningkat.

Hal ini mendorong Peter Stano, perwakilan kebijakan luar negeri dan keamanan UE, menolak komentar Nasrullah.

Ia mencontohkan, Siprus adalah negara anggota UE, artinya Siprus adalah UE. Ancaman apa pun terhadap negara anggota UE adalah ancaman bagi UE.

UE sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di sepanjang Garis Biru PBB antara Israel dan Lebanon, kata Stano.

“Sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, UE mendorong semua pihak untuk melaksanakan perjanjian tersebut, menghindari konflik lebih lanjut dan secara aktif terlibat dalam upaya diplomatik untuk mencapai solusi politik yang dinegosiasikan. UE mendukung upaya berkelanjutan ke arah ini.”

Dalam pernyataannya, Uni Eropa mendesak agar tidak ada pihak yang menang dalam konflik terbuka.

Memang benar bahwa deeskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah akan memainkan peran penting dalam upaya perdamaian di kawasan yang lebih luas. UE berkomitmen untuk mendorong semua upaya stabilitas lokal demi perdamaian dan stabilitas.

Menteri Luar Negeri Yunani Giorgos Herapetritis juga mencatat bahwa kata-kata Nasrallah tidak dapat diterima dan menyatakan bahwa Uni Eropa mendukung Siprus terhadap semua ancaman.

Siprus merupakan negara Eropa yang paling dekat dengan pusat konflik di Timur Tengah. Pemerintah Yunani memiliki hubungan khusus dengan Israel, khususnya di bidang militer dan keamanan.

Sejak dimulainya perang Israel melawan Palestina di Gaza, namanya dikaitkan dengan militer sehubungan dengan tindakan yang dilakukan tentara Israel.

Yang terbaru terjadi pada bulan April, ketika angkatan udara Israel dan angkatan udara Siprus melakukan latihan bersama yang mensimulasikan serangan terhadap Iran.

Israel juga telah melakukan beberapa latihan militer di Siprus dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya dijuluki “Blue Day” tahun lalu, yang membandingkannya dengan perang dengan Lebanon.

ASAL: KOTA TIMUR TENGAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *