Ancam Zionis, Iran Menanti Peluang Serang Israel Lagi, Operasi Janji Sejati 2 Bakal Terjadi?

Tribe News.com – Iran kini menunggu serangan lain terhadap Israel.

Brigadir Jenderal Amir Ali Khajizadeh, komandan Divisi Udara Korps Garda Revolusi Iran, mengumumkan bahwa negaranya mampu melakukan operasi militer baru untuk menargetkan rezim Zionis.

“Kami menunggu kesempatan untuk memulai operasi Janji Sajati 2,” kata Hajizada seperti dikutip Kantor Berita Mehr, Senin (7/2/2024).

Hal itu diungkapkannya saat bertemu dengan keluarga warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza.

“Pastikan untuk mengubah arah sejarah regional dan global.”

Hajizadeh juga berjanji bahwa Iran akan terus mendukung Hamas melawan Israel.

Menurutnya, pihak berwenang dan masyarakat Iran sangat sedih melihat kejahatan genosida yang dilakukan Israel sejak Oktober 2023 hingga saat ini. Brigjen Ali Khajizada. (Pertama)

Operation True Promise merupakan operasi ofensif atau militer yang dilancarkan SDF pada April lalu.

Operasi ini dilakukan sebagai respons atas serangan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah.

Dua komandan Pasukan Quds IDF, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahidi dan Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, tewas dalam serangan Israel. Selain itu, lima pejabat lainnya tewas.

Dalam Operation True Promise, Iran mengaku hanya menggunakan 20 persen pasukannya untuk menyerang Israel.

Hajizadeh mengatakan Israel mengerahkan seluruh kekuatan militernya untuk melawan serangan Iran.

Sementara itu, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), mengerahkan jet tempur, kapal penjelajah, dan kapal induk untuk mendukung Israel.

Menurut Hadjizadeh, masih banyak detail penyerangan yang belum terungkap. Dia mengatakan, serangan itu hanya sebagian kecil yang dilakukan otoritas Iran.

Dia mengaitkan keberhasilan serangan itu dengan tekad pasukan Iran dan kepemimpinan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.

Dalam Operation True Promise, IRGC meluncurkan ratusan drone dan roket ke wilayah Israel. Iran mengeluarkan peringatan kepada Israel.

Utusan Iran untuk PBB telah memperingatkan Israel bahwa “perang pemusnahan” akan dimulai jika rezim Zionis melancarkan serangan militer besar-besaran ke Lebanon.

Menurut perwakilan Iran, jika skenario seperti itu terjadi, semua opsi, termasuk keterlibatan kelompok perlawanan, akan dibahas.

Menteri Luar Negeri Israel Katz bereaksi terhadap pernyataan Iran pada hari Sabtu.

“Pemerintahan yang mengancam kehancuran layak untuk dihancurkan,” kata Katz di Media Sosial X.

Katz juga mengatakan bahwa jika Hizbullah terus menyerang Israel dari seberang perbatasan, Israel akan menggunakan kekuatan penuhnya melawan Hizbullah yang didukung Iran.

Sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, Hizbullah dan Israel saling menyerang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yves Galant mengatakan pekan ini bahwa mereka menginginkan solusi diplomatik terhadap sengketa perbatasan.

Selain itu, AS memperingatkan Israel untuk tidak melancarkan “perang terbatas” di Lebanon. Menurut AS, perang ini bisa memaksa Iran untuk melakukan intervensi.

Menurut Axios, para pejabat AS dan Israel telah menyatakan keprihatinannya bahwa situasi di Lebanon telah mencapai titik kritis bagi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Kementerian Pertahanan Israel.

AS dan Prancis telah berusaha mencari solusi diplomatik untuk mengurangi ketegangan di perbatasan antara Israel dan Lebanon, namun tidak berhasil.

(Berita Tribune/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *