Jurnalis Tribunnews.com Dennis Destrivan melaporkan
TribuneNews.com, Jakarta – Analisis Dew Carrion Futures (DCFX) Andrew Fisher menunjukkan harga minyak global bisa turun hari ini berdasarkan pergeseran bullish-ke-bearish akibat dampak kenaikan persediaan minyak mentah AS yang mahal. .
Persediaan minyak AS meningkat sebesar 7,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 26 April, menurut laporan yang dirilis Rabu (1/5) oleh Energy Information Administration (EIA). Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis sebelumnya. Penurunan 1,1 juta barel.
“Peningkatan yang tidak terduga ini mengindikasikan potensi kelebihan pasokan dan akan memberikan tekanan pada harga minyak,” kata Fisher, Jumat (5 Maret 2024).
Selain itu, meredanya beberapa konflik global dalam beberapa hari terakhir juga membebani sentimen pasar. Konflik spontan dapat mengurangi ketegangan geopolitik, sehingga dapat meredakan kekhawatiran mengenai gangguan pasokan minyak.
“Ini menjadi faktor penting yang mendukung prediksi penurunan harga minyak dalam waktu dekat,” imbuhnya.
Pasar juga diperkirakan akan gelisah menjelang Federal Reserve, di mana bank sentral diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan yang lebih hawkish. Ekspektasi kebijakan Fed yang lebih ketat mendorong dolar menguat, sehingga memberikan tekanan lebih lanjut pada harga minyak.
Hal ini terjadi karena minyak diperdagangkan dalam dolar, sehingga dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang jatuh tempo Juni 2024 turun $2,93, atau sekitar 3,6%, menjadi $79 per barel di New York Mercantile Exchange, menurut laporan Reuters.
Sementara itu, di London ICE Futures Exchange, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2024 turun $2,89 (sekitar 3,4%) menjadi $83,44 per barel.
Secara keseluruhan, Fisher memperkirakan harga minyak saat ini akan menunjukkan tren penurunan yang masih konsisten dengan tren sebelumnya.
“Faktor-faktor seperti meningkatnya persediaan minyak mentah AS dan penguatan dolar diperkirakan akan terus memberikan tekanan pada harga minyak dalam waktu dekat,” kata Fisher.