Anak Buah Erick Thohir hingga Bos-bos BUMN Kompak Dukung Prabowo soal Program 3 Juta Rumah

Koresponden Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perumnas, badan usaha milik negara di bidang pembangunan perumahan, mendukung rencana yang dicanangkan Presiden periode 2024-2029, terkait pembelian 3 juta rumah per tahun.

Budi Saddewa Soediro, General Manager Perumnas, mengatakan dukungan ini diperlukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang masif di tanah air.

Ia juga mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Rakabuming Raka Kubu Prabowo Subianto-Gibra untuk menyelaraskan visi dan misi. “Kami sudah berdiskusi (dengan pemerintahan selanjutnya) dan sudah dimulai,” kata Budi, Senin (13 Mei 2024) di kawasan Cengkareng, Jakarta.

Rakabuming Raka Kubu Prabowo Subianto-Gibra diketahui mencanangkan salah satu dari program pembangunan 3 juta rumah.

Pada saat yang sama, Satu juta rumah di daerah pedesaan; Sekitar 3 juta rumah tersebar di antara satu juta rumah di pesisir pantai dan satu juta rumah di perkotaan.

“Kami sudah menyiapkan apa yang diperlukan untuk mendukung pemerintahan baru,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mendukung rencana pembangunan 3 juta rumah.

Hal itu diungkapkannya saat Kementerian Perumahan Rakyat mengungkap kemungkinan pembentukan pemerintahan baru untuk menangani permasalahan perumahan di Tanah Air.

Kebutuhan di Kementerian Perumahan Rakyat dikatakan masih sebesar 12 juta, pada dasarnya untuk menyelesaikan masalah seperti repatriasi Indonesia.

Pria yang akrab disapa Tutu Tiko ini juga mengatakan, pengembang perumahan seperti Perumnak saat ini kesulitan mendapatkan dukungan finansial. Hal ini tentu menyulitkan pengurangan pengiriman pesanan dalam negeri yang jumlahnya lebih dari 12 juta.

“Sebenarnya itu maksudnya. Karena dengan kecepatan saat ini, begitu lahan dan pembiayaan disetujui, sulit untuk menutupi backlog sebesar 12 juta tanpa dukungan pemerintah secara besar-besaran dari pihak pengembang,” kata Tiko.

“3 juta rumah ini perlu perluasan besar-besaran,” jelasnya.

Dirut BTN pun mendukung hal tersebut.

Beberapa waktu sebelumnya, CEO PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon L.P Napitupulu juga menanggapi rencana Prabowo-Gibran membangun rumah senilai 3 juta.

Menurut dia, Sebuah rencana keuangan bisa menjadi sangat baik jika dilaksanakan dengan hati-hati.

“Kita hanya bisa melihat visi dan misi yang beliau (Prabowo) menangkan. Kita lihat beliau sebagai presiden lima tahun ke depan seperti apa,” kata Nixon dalam acara tahunan BTN di kompleks Gelora Bung Karno. Jakarta, Minggu (3 Maret 2024).

“Kalau melihat visi dan tujuannya yang jelas, kami sudah membangun sekitar 3 juta rumah di sana. pedesaan Ada wilayah pesisir dan perkotaan, imbuhnya.

Menurut Nixon, program perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di perkotaan atau pinggiran kota biasanya didanai melalui sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.

Salah satu bank yang menawarkan layanan KPR subsidi adalah BTN.

Sebaliknya, bantuan di perdesaan biasanya diberikan dalam bentuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau renovasi.

“Kalau melihat pengalaman selama ini, Kami memberikan subsidi ke daerah perkotaan,” kata Nixon.

“Kalau di perdesaan, model subsidinya seperti BSPS atau kompensasi atau perbaikan rumah. Modelnya no KPR, no utang,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *