TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Linda Panjawati menyebut putranya George Sugama Halim adalah pria yang berkarakter. George Sugama Halim kini diduga menganiaya Dwi Aya Darmawati (19) saat bekerja di toko roti di kawasan Chakung, Jakarta Timur.
Menurut Linda, putrinya juga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan George.
Saat ia marah, emosinya meledak hingga tak terkendali.
Lengan Linda patah karena kemarahan George.
“Pernah dia bertengkar dengan adiknya. Tanganku juga patah. Karena kalau dia marah, dia bisa lepas kendali,” ujarnya seperti dikutip Intens Investigasi yang tayang di YouTube, Rabu (18/12/2024). ). .
Namun Linda menerimanya karena menurutnya putranya sangat baik.
Dia percaya bahwa George memiliki cacat mental.
“Dia mengidap kelainan itu sejak kecil, jadi lambat berjalan, lambat berbicara, dan lambat bersekolah. Dia dibawa ke psikiater saat berusia dua tahun,” kata Linda. Linda ketakutan karena perbuatan George
Akibat ulah putranya yang menuai kemarahan publik, ibunda George Sugama Halim, Linda Panjavati, menjadi sasaran teror di tangan orang misterius.
Linda mengakui bahwa orang asing membuatnya takut setiap hari.
Ia pun menunjukkan bukti obrolan mengancam yang dilakukannya dengan wartawan pada Selasa (18/12/2024).
“Ini contohnya, setiap hari, setiap detik, setiap jam mereka menakuti saya, menelepon saya, dan mengutuk saya. Saya tidak kenal orang ini,” kata Linda seperti dikutip dalam Intens Investigasi YouTube, Rabu (18/12). /2024).
Bahkan, pihak George menyerahkan pelakunya ke polisi dan menghormati proses hukum yang berjalan.
Linda berharap kasus ini tidak meluas dan tidak ada lagi upaya intimidasi terhadap dirinya atau keluarganya.
“Kami menyerahkan dia (George) kepada pihak berwenang. Jadi mohon, saya mohon kepada netizen untuk tidak memihak, konfirmasi dulu kebenarannya, bijaklah dalam berkata-kata,” ujarnya.
Sebelumnya, Dwi Ayu Dharmawati (19), pekerja toko roti di Kakung, menjadi korban kekerasan yang dilakukan anak pemilik toko roti George Sugama Halim.
Pelecehan itu bermula ketika Dwee menolak permintaan George yang dengan kasar menyuruhnya mengantarkan makanan yang dipesan secara online ke kamarnya. Pegawai salah satu toko roti di Chakung, Jakarta Timur (Jaktim), Dwi Ayu Dharmawati di Komisi III DPR RI, Jakarta, Selasa (17/12/2024). (Kompas.com)
Namun George yang tidak terima permintaannya ditolak, melemparkan patung, mesin EDC, kursi dan loyang hingga kepala Two berlumuran darah dan lebam.
Setelah kasusnya menjadi viral, dia ditangkap dan didakwa.
Saat dihadirkan untuk bersaksi di Markas Metro Jakarta Timur, pelaku George Sugama Halim mengaku bersalah telah menganiaya rekan kerjanya, Dwi Ayu Dharmawati (19), hingga babak belur.
Hal itu disampaikan George saat menjawab pertanyaan Kapolres Metro Jakarta Timur Kompol Nicholas Ari Lilipali soal alasan penuntutan terhadap Dwi pada 17 Oktober 2024.
“Salah, saya salah,” kata George yang kini ditetapkan sebagai tersangka kekerasan di Mapolres Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).
George yang ditahan tak banyak bergerak saat dibawa ke Mapolda Metro Jakarta Timur untuk membuka kasus, ia hanya menunduk dan tampak mengucek mata.
Bahkan ketika Nicholas bertanya kepada George apakah dia menyesali kekerasan yang melukai Two, George hanya mengangguk.
Sementara itu, saat ditanya wartawan mengapa ia menyuruh Two mengantarkan makanan ke kamarnya karena pelecehan tersebut, George menolak menjawab pertanyaan tersebut.
“Tidak ada komentar,” kata George.
Georgiy didakwa dengan Pasal 351 KUHP dan atau Bagian 2 Pasal 351 tentang penganiayaan.
Artikel ini tayang di TribunJakarta.com dengan Judul Kekejaman George Sugama Halim Tak Hanya Ditujukan pada Dwi Aya, Lengan Ibunya Patah