TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Rizki Agam Syahputra (24), putra bos rental mobil Makmur Jaya yang tewas ditembak anggota TNI Angkatan Laut di Tangerang, Banten, masih mengenang kebahagiaan terakhir ayahnya, mendiang Elias Abdurahman.
Bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), hampir semua mobil terlaris disewakan.
Rizki menuturkan, saat itu wajah ayahnya penuh kegembiraan karena bisnis persewaannya semakin berkembang setiap tahunnya.
Namun menurutnya, sang ayah juga tak lupa mengingatkannya untuk bersyukur.
“Saat orang pergi berlibur, ayah saya sangat senang dengan mobilnya, semua mobil sewaan berfungsi.” Jadi bapak saya buatkan video dan ucapkan selamat tahun baru dan selamat tahun baru, semoga semakin sukses dan maju,” kata Rizki saat ditemui di kediamannya, Taman Raya Rajeg, Kabupaten Tangerang, Sabtu (4/1/2025). .
Dalam video yang diposting di akun Instagram @rentalmobil.tangerang, mendiang Elias Abdurahman terlihat mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan rental.
Dengan menggunakan aksen khas Aceh, mendiang Elias tampil ceria dan berharap pelanggan membantu memindahkan mobil bekas sewaan tersebut.
“Tapi ini video terakhir bapakku,” kata Rizki sambil menghapus air mata.
Anak kedua dari lima bersaudara masih tidak percaya ayahnya telah tiada dan berharap keadilan.
Rizki mengaku Polres Tangerang memeriksanya sebagai saksi terkait kasus penembakan yang dialami ayahnya di rest area KM 45 Tol Jakarta-Merak, Kamis (2/1/2025) dini hari.
Ia memaparkan beberapa barang bukti seperti BPKB, STNK, surat sewa, dan rekaman video kejadian tersebut.
“Saya sebagai saksi, karena saat itu saya yang merekam video kejadian tersebut, jadi kami serahkan saja ke polisi, terima kasih kepada pihak kepolisian di Tangerang yang melihat kejadian tersebut dan membantu,” imbuhnya.
Rizki berharap kejadian penolakan korban untuk menemani saat meminta pertolongan ke Polsek Sinangka tidak terulang kembali.
“Kedepankan rasa kemanusiaan, bantulah orang yang minta tolong, jangan minta apa-apa, kan orangnya darurat? Itu saja, utamakan kembali kemanusiaanmu,” tutupnya.
Langkah-langkah propam
Propam Polres Cilegon Polda Banten meminta penjelasan Kapolsek Sinangka AKP Asep Ivan Kurniawan dan anak buahnya karena menolak mendampingi korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak.
AKP Asep mengatakan, Propam hanya meminta informasi darinya.
Yang ditanyakan bukan, yang ditanyakan informasi, yang ditanyakan penjelasan apakah berita itu benar atau tidak, ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).
Dia membenarkan ada beberapa anggota yang memberikan penjelasan.
“Iya, berapa pun jumlah anggotanya, kami hanya meminta konfirmasi atas apa yang terjadi. Intinya saya tidak ditanya, tapi dikonfirmasi dan diklarifikasi soal kabar tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolsek Sinangka Polres Cilegon, AKP Esep Ewan Kurniawan membantah pemberitaan viral yang menyebutkan pihaknya menolak meminta bantuan dalam kasus penembakan di rest area KM45 Tol Jakarta-Merak. .
Menurutnya, benar pada Kamis (2/1/2025) pukul 03.10 WIB ada masyarakat yang datang ke Polsek Cinangka Polres Cilegon, jumlahnya kurang lebih tujuh orang laki-laki dewasa, berkulit putih hingga ekstender. Minibus, No.Pol.
“Leasing mengaku niatnya mendatangi Polsek Sinangka untuk meminta bantuan/pendamping untuk mengambil atau menyita mobil tersebut karena persoalan sewa/sewa,” kata Asep dalam keterangannya, Jumat (3). / 1/2025).
Saat itu Brigadir Derry salah satu anggota piket menanyakan keabsahan kendaraan yang ditarik, namun yang bersangkutan tidak bisa menunjukkannya, imbuhnya.
Selanjutnya Brigadir Deri menghubungi Kapolsek Sinangka AKP Asap Ivan melalui telepon untuk meminta petunjuk dan arahan dari pimpinan.
Setelah itu, Kapolsek Sinangka menginstruksikan kepada yang bersangkutan untuk memahami agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Jangan sampai upaya kita memberikan bantuan melanggar aturan/melanggar hukum karena akan menyita/menderek mobil untuk menilai bahaya atau menolak mobil yang ditarik,” kata Evan.
Setelah itu, saat menelpon Kapolsek, salah satu dari mereka mengaku sebagai pemilik mobil tersebut (mobil sewaan).
Brigjen Derry kemudian menyarankan kepada oknum tersebut, apabila yang bersangkutan adalah pemilik mobil/rental tersebut, disarankan untuk membuat laporan resmi ke polisi.
Sebab mereka datang meminta bantuan dan tidak membawa surat derek mobil sebagai bukti.
(Tribunnews.com/Renas Abdila)