Amerika Serikat Tolak Barang Impor dari China Hasil Produksi Kerja Paksa Muslim Uighur

Laporan jurnalis Tribunnews.com Willy Widianto

TRIBUNNEWS COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan perintah yang melarang impor produk dari lima perusahaan China karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia di kalangan Muslim Uyghur.

Amerika Serikat melakukan hal ini sebagai bagian dari upaya untuk menghilangkan produk-produk yang terbuat dari kerja paksa.

Perusahaan Tiongkok yang dilarang mengekspor ke Amerika Serikat termasuk Rare Earth Magnesium Technology Group Holdings (0601.HK) dan perusahaan induknya Century Sunshine Group Holdings (0509.HK), yang memproduksi pupuk dan produk magnesium, menurut Reuters. paduan magnesium.

Ini juga termasuk Zijin Mining Group Co (601899.SS), yang membuka anak perusahaan di Xinjiang Habahe Ashel Copper Co dengan operasi penambangan logam non-besi.

Perusahaan Tiongkok yang menjadi sasaran kebijakan pemerintah AS belum bereaksi.

Perusahaan-perusahaan tersebut terdaftar sebagai entitas di bawah Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur, yang membatasi impor terkait dengan apa yang pemerintah AS sebut sebagai genosida yang sedang berlangsung terhadap minoritas di wilayah Xinjiang, Tiongkok barat.

Daftar tersebut sekarang mencakup lebih dari 70 entitas yang terkait dengan produk seperti pakaian katun, suku cadang mobil, lantai vinil, dan panel surya.

Daftar perusahaan tersebut juga mengidentifikasi individu-individu yang bekerja dengan pemerintah Daerah Otonomi Uighur Xinjiang untuk merekrut dan mengangkut warga Uighur, Kyrgyzstan Kazakh, atau anggota kelompok teraniaya lainnya dari wilayah tersebut.

Mereka yang mengambil materi dari wilayah tersebut atau dari orang-orang yang bekerja pada pemerintah Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang.

Para pejabat AS mengatakan pihak berwenang Tiongkok telah mendirikan kamp kerja paksa bagi warga Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Beijing membantah melakukan kesalahan dalam hal ini.

“Apa yang disebut kerja paksa di Xinjiang tidak lain hanyalah kebohongan mengerikan yang disebarkan oleh kekuatan anti-Tiongkok dan merupakan alat yang digunakan oleh politisi AS untuk mengacaukan Xinjiang dan menghambat pembangunan Tiongkok,” kata juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok di Washington dalam sebuah pernyataan resmi. penyataan. penyataan. kemarin, dikutip Reuters, Jumat (9/8/2024).

“Tiongkok akan terus dengan tegas melindungi hak dan kepentingan perusahaan Tiongkok yang sah dan sah,” lanjutnya (Reuters).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *