Amerika Serikat Menyetujui Paket Persenjataan Senilai 20 Miliar Dolar untuk Israel

AS menyetujui paket senjata senilai $20 miliar untuk Israel

TRIBUNNEWS.COM- Washington terus menghadapi protes sengit atas dukungannya terhadap perang Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Washington telah menyetujui paket senjata senilai $20 miliar untuk Israel, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada 13 Agustus.

Kongres AS diberitahu tentang penjualan tersebut, yang mencakup lebih dari 50 jet tempur F-15, rudal anti-pesawat canggih, rudal anti-tank 120 mm, mortir dengan daya ledak tinggi, dan kendaraan pintar.

Kontrak senjata bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan, dan pengiriman pertama diperkirakan terjadi sebelum tahun 2026.

“Amerika Serikat berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan sangat penting bagi kepentingan Amerika untuk membantu Israel memiliki kekuatan pertahanan diri yang siap mengerahkan pertahanannya.” katanya pada hari Selasa.

Penjualan senjata tersebut “mendukung keamanan jangka panjang Israel dengan memasok peralatan penting dan berinvestasi dalam pemerintahan jangka panjang,” kata Gedung Putih.

Persetujuan penjualan tersebut terjadi ketika Washington terus menghadapi masalah dalam mendukung perang Israel dan menggunakan senjata untuk membunuh warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

Antara tanggal 7 Oktober dan akhir Juni, Washington mengirimkan sekitar 30.000 bom ke Israel, yang digunakannya tanpa mendapat hukuman dalam perang di Jalur Gaza. Menurut angka terbaru, sekitar dua persen penduduk Jalur Gaza tewas akibat perang yang didukung AS di Gaza.

Pada pertemuan darurat yang diserukan oleh Aljazair pada hari Selasa, anggota Dewan Keamanan PBB, Rusia dan Tiongkok, menuduh Washington sebagai sumber senjata terbesar bagi AS untuk membunuh warga sipil di Gaza. Kurangnya komitmen Tel Aviv terhadap perjanjian gencatan senjata juga dikritik.

Perjanjian tersebut dicapai ketika Tel Aviv dan Washington berada dalam kewaspadaan tinggi terhadap kemungkinan serangan oleh Iran dan Hizbullah sebagai tanggapan terhadap serangan Israel baru-baru ini di Teheran dan Beirut.

“Pengumuman [penjualan senjata] ini mengirimkan pesan kepada Iran dan Hizbullah,” kata seorang pejabat Israel kepada Axios pada hari Rabu.

Para pejabat AS mengatakan kepada outlet berita tersebut bahwa persetujuan perjanjian itu “terjadi pada saat Amerika Serikat ingin menunjukkan kepada kawasan bahwa mereka mendukung keamanan jangka panjang Israel.”

SUMBER: BIJAKSANA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *