Amerika Serikat Menjanjikan Dukungan untuk Israel dalam Perang Habis-habisan dengan Lebanon

AS berjanji untuk mendukung Israel dalam perang habis-habisan dengan Lebanon

TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat berjanji memberikan “dukungan keamanan” kepada Israel dalam perang habis-habisan dengan Lebanon.

Para pejabat Gedung Putih meyakinkan rekan-rekan Israel mereka tentang senjata Amerika, namun tidak berkomitmen untuk mengirim pasukan Amerika ke medan perang.

Menurut laporan CNN tanggal 22 Juni, para pejabat senior AS telah mengonfirmasi bahwa Washington sepenuhnya siap mendukung sekutunya di Tel Aviv jika Israel melancarkan perang habis-habisan melawan Hizbullah di Lebanon.

Menurut seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara kepada CNN, para pejabat AS memberikan jaminan tersebut langsung kepada delegasi keamanan Israel yang mengunjungi Washington minggu ini.

Para pejabat Israel, termasuk Menteri Urusan Strategis Ron Demer dan Penasihat Keamanan Nasional Chachi Hanegbi, bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken dan Koordinator Timur Tengah Gedung Putih Brett McGurk, di antara para pejabat AS lainnya.

Jaminan pribadi ini datang di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon. Dalam beberapa pekan terakhir, Hizbullah telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur militer Israel di dekat perbatasan dengan Lebanon.

Pada saat yang sama, para pejabat Israel mengancam, mengatakan mereka akan melancarkan serangan besar-besaran ke Lebanon, termasuk serangan terhadap wilayah sipil seperti ibu kota Beirut.

Para pejabat Israel frustrasi dengan kegagalan memberikan keamanan bagi kembalinya sekitar 100.000 pengungsi Israel ke pemukiman di utara.

Membahas prospek perang skala penuh, para pejabat AS mengatakan mereka akan memberikan bantuan keamanan yang dibutuhkan Israel tetapi tidak akan mengerahkan pasukan AS ke darat.

CNN menambahkan bahwa jika Hizbullah secara signifikan memperluas serangannya terhadap Israel dan mengakibatkan korban di pihak Israel, para pejabat AS memperkirakan Israel akan merespons dengan kekuatan penuh.

Awal pekan ini, para pejabat AS memperingatkan bahwa jika terjadi perang habis-habisan, Hizbullah dapat mengendalikan Iron Dome dengan persenjataan kuatnya yang berjumlah lebih dari 100.000 rudal dan roket.

“Para pejabat Israel telah mengatakan kepada AS bahwa mereka yakin Iron Dome mungkin rentan, khususnya di Israel utara, dan terkejut dengan kecanggihan serangan Hizbullah sejauh ini,” lanjut para pejabat AS kepada CNN.

Surat kabar tersebut mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa serangan Hizbullah dapat menjadi “tantangan eksistensial bagi sistem tersebut.”

Tidak jelas apakah Israel akan memiliki pasukan untuk melancarkan perang habis-habisan dengan pasukan darat. Israel menghadapi krisis perekrutan tentara Israel yang serius, dan banyak tentara tewas dan terluka dalam pertempuran dengan Hamas di Gaza.

Pada tanggal 21 Juni, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengadakan pertemuan darurat guna membahas perpanjangan masa wajib militer menjadi tiga tahun.

“Realitas keamanan baru memerlukan pencarian cara untuk melanjutkan upaya militer,” kata Galante. Galante meminta Netanyahu untuk menyetujui keputusan pemerintah dalam beberapa hari mendatang.

(Sumber gambar: Buaian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *