Amal Clooney Mainkan Peran Penting dalam Pengajuan Surat Perintah Penangkapan ICC terhadap Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM – Amal Clooney, istri aktor Hollywood George Clooney, termasuk di antara sejumlah ahli yang menyarankan agar Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Hamas Yahya Sinwar atas dugaan kejahatan perang.

Kepala jaksa ICC, Karim Khan, meminta Clooney, 46, untuk membantu mengevaluasi bukti dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Israel dan Jalur Gaza, Fox News melaporkan.

“Saya setuju dan bergabung dengan panel ahli hukum internasional untuk melakukan pekerjaan ini,” kata Clooney dalam pernyataan di situs Foundation for Justice.

ICC menetapkan bahwa mereka memiliki yurisdiksi atas kejahatan yang diduga dilakukan oleh para pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Ismail Haniyeh dan komandan militer Mohammed Deif, serta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Galant.

Cluny menyebut kejahatan perang yang dilakukan Israel berupa perang, pembunuhan, penganiayaan, dan kelaparan sebagai metode pemusnahan.

“Sebagai aktivis hak asasi manusia, saya tidak akan pernah menerima bahwa nyawa seorang anak lebih berharga dibandingkan nyawa anak lainnya.”

“Saya tidak menerima bahwa konflik apa pun harus berada di luar jangkauan hukum, atau bahwa penjahat harus berada di atas hukum.” Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Jaksa ICC Karim Khan (X @netanyahu, Foto PBB/Eskinder Debebe)

“Oleh karena itu, saya mendukung langkah bersejarah yang diambil oleh Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional untuk membawa para korban kekejaman di Israel dan Palestina ke pengadilan,” tambah Clooney.

Amal Clooney bergabung dalam panel ahli hukum humaniter dan hukum pidana internasional.

Dua di antara anggotanya adalah mantan hakim Pengadilan Kriminal Den Haag.

Suami Amal Clooney adalah pendukung setia Presiden AS Joe Biden.

Tim kampanye Biden juga mengundang George Clooney, aktris Julia Roberts, dan mantan Presiden Obama untuk menggalang dana bertabur bintang di Los Angeles bulan depan.

George Clooney akan muncul di postingan media sosial dan iklan digital untuk mendukung Presiden Biden.

Sementara itu, Netanyahu menyebut keputusan ICC sebagai contoh anti-Semitisme baru. Apa yang terjadi selanjutnya?

Seperti dilansir DAWN, pada 20 Mei 2024, Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan mengumumkan bahwa ia telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar dan lainnya. Muhammad Deif.

Tuduhan terhadap para pemimpin Hamas termasuk penyanderaan, kekerasan seksual terhadap sandera di penangkaran, penyiksaan, perlakuan kejam dan pemusnahan.

Sedangkan dakwaan terhadap Netanyahu dan Gallant antara lain membuat warga sipil kelaparan, sengaja menyerang warga sipil, menganiaya, menganiaya, dan memusnahkan warga sipil sebagai metode perang.

Kamar Pra-Peradilan ICC kemudian akan meninjau permintaan Khan dan memutuskan apakah ICC pada akhirnya akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap lima orang tersebut. Tentang ICC

Mengutip Bloomberg, ICC, yang didirikan pada tahun 2002, memiliki yurisdiksi untuk mengadili situasi genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, atau kejahatan perang yang tidak mungkin dituntut menggunakan sistem pidana tradisional.

Namun, ICC tidak mempunyai wewenang untuk menegakkan surat perintah penangkapan.

ICC hanya dapat mengandalkan kerja sama dari 124 negara anggotanya (termasuk Israel dan Amerika Serikat) untuk melakukan penangkapan, pemindahan tahanan, pembekuan aset, dan pelaksanaan hukuman.

Lusinan orang telah diadili oleh ICC, namun yang lain berhasil menghindari surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap mereka. Kantor ICC (Human Rights Watch) di Den Haag

Komandan tentara Republik Demokratik Kongo Thomas Lubanga Diallo adalah orang pertama yang didakwa oleh ICC pada tahun 2012 atas perannya dalam perekrutan tentara anak-anak.

Pada bulan Maret 2023, surat perintah penangkapan dikeluarkan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Hak Anak atas dugaan deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina ke Rusia.

Namun belum ada petugas yang hadir di pengadilan ICC.

Juru bicara Rusia, yang bukan anggota ICC, menyebut langkah tersebut “tidak signifikan secara hukum.”

Orang lain yang ditangkap oleh ICC termasuk mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir, Saif al-Islam Gaddafi dari Libya, dan panglima perang Uganda Joseph Kony, yang menjadi terkenal karena film dokumenter ‘Koni 2012’ dan dicari sebanyak 36 kali karena kejahatan perang dan kejahatan. Kemanusiaan

Al-Bashir, yang divonis bersalah oleh pengadilan atas tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang, masih buron di Sudan.

Dia telah melakukan beberapa kunjungan ke negara-negara anggota ICC seperti Afrika Selatan, Kenya dan Chad, namun belum ditangkap atau diekstradisi ke pengadilan, meskipun ada permohonan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mematuhi anggotanya.

(Tribunenews.com, Mugat Shelawi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *