Alasan Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB: Terlalu Lama Pimpin Partai, Saatnya Regenerasi

TRIBUNNEWS.COM – Yusril Ihza Mahendra mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) pada Sabtu (18/5/2024).

Pengunduran diri Yusril diumumkan dalam rapat Dewan Partai (MDP) yang digelar di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta pada Sabtu (18/5/2024).

MDP dikenal sebagai badan tertinggi dalam struktur organisasi PBB yang mempunyai kewenangan mengambil keputusan penting.

MDP yang terdiri dari DPP PBB, Dewan Pimpinan Daerah, dan badan PBB serta badan independen juga menyetujui pengunduran diri Yusril.

Permohonan pengunduran diri telah diterima oleh peserta MDP baik DPP PBB, Dewan Pimpinan Daerah, dan organisasi khusus dan independen PBB yang semuanya memiliki 49 suara dalam pengambilan keputusan, kata Yusril, dilansir Kompas. com, Minggu (19/5/2024).

Posisi Yusril digantikan oleh Ketua Umum Partai Fakhri Bahmid yang mendapat dukungan 29 suara untuk menjadi Wakil Ketua PBB.

Oleh karena itu, sesuai ART PBB, MDP menerima Fahri Bachmid sebagai Ketua Umum PBB.

Fachri akan memegang jabatan tersebut hingga Majelis Umum PBB terpilih pada Kongres PBB berikutnya, paling lambat akhir Januari 2025.

Alasan Yusril memilih mundur sebagai Ketua PBB karena merasa sudah terlalu lama memimpin partai tersebut.

Selain itu, Yusril juga menilai, inilah saatnya kebangkitan kepemimpinan PBB.

“Sudah saatnya terjadi kebangkitan kepemimpinan PBB,” kata Yusril.

Yusril dikenal memimpin PBB sejak didirikan pada tahun 1998.

Kemudian posisi Yusril digantikan oleh MS Kaban pada tahun 2005-2015.

Kemudian, pada tahun 2015 hingga saat ini, posisi Ketua PBB kembali dijabat oleh Yusril.

Meski keluar dari Ketum, Yusril berjanji akan tetap melanjutkan karir politiknya.

Karena tak lagi terafiliasi dengan partai politik, Yusril mengaku bisa leluasa mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk turut serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara, yakni dalam pembangunan supremasi hukum dan demokrasi.

Pengunduran diri Yusril dari kursi Kepresidenan PBB disebut dilakukan secara demokratis, sah, dan konstitusional, serta mendukung semangat persahabatan dan kerja sama. PBB selenggarakan debat dewan partai Yusril Ihza Mahendra memberikan update saat pembukaan Debat Dewan Partai (MDP) di kantor DPP PBB, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).  (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Partai Bulan Bintang (PBB) akan segera memutuskan rencana penyelenggaraan Pilkada 2024, dengan calon pimpinan daerah yang akan dipilih.

Keputusan tersebut akan dibahas dalam debat Dewan Partai PBB (MDP) yang digelar di DPP PBB, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).

Yusril Ihza Mahendra mengatakan, selain hal di atas, MDP juga membahas rencana dan apa yang ingin diusung partai untuk membantu pemerintahan Loker Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

“Bagaimana rencana kita dalam pembentukan kabinet berikutnya, siapa yang akan ditunjuk, siapa yang akan kita tunjuk, siapa yang akan kita tunjuk, ini perlu rencana yang matang,” kata Yusril saat membuka Majelis Debat Partai, Sabtu.

“Ini masalah yang sangat besar yang harus kita hadapi bersama, jadi ada baiknya kita membicarakan hal-hal itu di rapat partai, untuk memutuskan hal-hal penting yang harus kita lakukan,” ujarnya.

Selain itu, Yusril mengatakan, proses pengambilan keputusan harusnya dalam kontestasi pemilu.

Sebab, pilkada tersendiri diperkirakan akan memberikan hasil yang tidak bisa dicapai oleh pilkada tersendiri, khususnya dalam pemilihan partai.

“Kebalikan dari semua pilkada karena hasilnya terlalu besar, sangat berbeda dengan pilkada seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Danang Triatmojo)(Kompas.com/Adhyasta Dirgantara).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *