Alasan Polri Tak Kunjung Beri Izin Keluarga Lihat Jenazah Remaja yang Tewas di Kali Bekasi

TRIBUNNEWS.COM – Keluarga pemuda yang meninggal di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, tak diperkenankan melihat jenazahnya. 

Diketahui, ketujuh jenazah tersebut saat ini berada di RS Polri Kramatjati untuk diperiksa oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).

Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan pihak keluarga belum mendapat izin karena masih ada tujuh jenazah yang teridentifikasi. 

Menurutnya, ada serangkaian langkah yang harus dilakukan agar proyek ini tidak terganggu dan membawa hasil nyata. 

Proses identifikasi ilmiah tidak diperbolehkan karena jenazah yang kami temukan lebih dari 24 jam sudah membusuk.

“Identifikasinya harus berdasarkan cara dan prosedur yang kita jalani bersama. Jadi kita lakukan penyelidikan dulu, dia (keluarga korban) berhak memberikan keterangan, nanti kita bandingkan informasi itu dengan data keluarga. ditemukan selama penyelidikan. 

Meski demikian, ia mengaku khawatir dan ikut merasakan kepedihan keluarga mendiang. 

Namun, kata dia, proses pencalonan sebaiknya dilakukan seperti biasa agar bisa dilakukan dengan mudah. 

“Kami pun memikirkan perasaan keluarga ini dan merasakan kesedihan itu sehingga pihak keluarga meminta untuk melihat jenazahnya,” ujarnya. 

Seperti dilansir TribunJakarta.com, Yanti (46), kakak perempuan Duffy (16), salah satu remaja yang ditemukan jenazah di Sungai Bekasi, berharap jenazah adiknya bisa segera diambil dari RS Polri Karamat Jati. 

“Kita mau bawa pulang secepatnya, soalnya kasihan bocah ini, sudah beberapa hari,” kata Yanti, adik almarhum, Senin (23/9/2024) di Polsek Karamatati. RSUD. ) 

Yanti mengatakan, dirinya memberikan informasi lain untuk mempercepat pengurusan surat keterangan seperti surat pendidikan, kartu keluarga, dan hasil pemeriksaan gigi orang tuanya. 

Namun Yanetti mengaku pihak keluarga tidak diperbolehkan melihat jenazah Duffy. 

Yanti yakin adiknya adalah salah satu korban tewas di Sungai Bekasi setelah melihat fotonya beredar di media sosial. 

“Baru kemarin, walaupun belum 100 persen, tapi kita agak yakin (itu Duffy), dia pakai hoodie warna biru, dan kalungnya sama,” imbuh Yanti. 

Sang adik baru saja berpamitan dengan Warkop 

Yanti mengaku awalnya mengira Duffy hanya pergi ke kedai kopi (warkop). 

“(Korban) berangkat bersama kakaknya dan temannya semasa sekolah,” kata Yanti, dikutip dari tayangan KompasTV di YouTube, Senin (23/9/2024). 

Yanti menjelaskan, Duffy meminta izin keluar rumah bersama saudara dan teman sekolahnya pada Jumat (20/9/2024) pukul 21.00 WIB. 

Ia membiarkan hal tersebut karena awalnya ia mengira anaknya sedang bermain jauh dari rumah. 

Namun hingga Sabtu malam, Yanti belum mendapat kabar dari adiknya. 

“Tidak ada kabar, kami mencari teman sekolah tapi tidak ada yang tahu,” kata Yanti. Pada Minggu pagi, Yanti baru mendapat informasi adanya tujuh pemuda yang tewas saat terapung di sungai Bekasi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengakuan Adiknya yang Meninggal di Sungai Bekasi, Tak Pernah Diizinkan Melihat Jenazah Kakaknya.

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunJakarta.com/Rr Dewi Kartika) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *