Laporan jurnalis Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan orang mengikuti aksi ‘Solidaritas untuk Gaza’ di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2024).
Gerakan tersebut merupakan gerakan nasional dan internasional yang mendoakan Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang dibunuh oleh Israel.
Dalam acara tersebut turut hadir Ketua Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MERC) Sarbini Abdul Murad, menantu Rizik Shihab Habib Muhammad bin Hussain Alatas, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Presiden. MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI), Profesor. Sudarnoto Abdul Hakim, dan beberapa perwakilan aktivis perempuan, serta perwakilan Majelis Tinggi Konghucu Indonesia (Matakin).
Para peserta aksi bercirikan nuansa Palestina.
Di antaranya pakaian berwarna hitam putih, ikat kepala yang meniru bendera Palestina, spanduk berisi pesan dukungan terhadap Palestina dan protes terhadap AS dan Israel, serta bendera kuning yang dipasang di beberapa lampu di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Aksinya diawali dengan doa gaib mendoakan wafatnya Ismail Haniyeh.
Doa gaib dipimpin oleh Ustaz Zufar Ahmed Bawazeer.
Selanjutnya, pidato disampaikan oleh beberapa orang di podium AS.
Ia meminta Amerika menghentikan dukungannya terhadap Israel yang telah melakukan genosida terhadap warga sipil Palestina yang tidak bersalah.
Hentikan pembantaian, selamatkan Gaza, bebaskan Palestina, teriak di atas panggung “Khidyat Noor Wahid”, yang kemudian ikut serta dalam operasi tersebut.
Hidayat Noor Wahid mengatakan, jika Amerika benar-benar menginginkan perdamaian, maka Amerika harus menghentikan bantuan dan dukungan kepada Israel.
Karena AS dia. Dukungan tersebut justru semakin menjauhkan Israel dari perdamaian, kekacauan dan aksi teror di kawasan Timur Tengah.
“Jika mereka menginginkan perdamaian di kawasan, mereka harus segera berhenti mendukung dan/atau membantu Israel,” ujarnya.