Akselerasi Pembangunan RI, Pemerintah AS Beri Hibah Rp 10 Triliun ke Indonesia

Laporan jurnalis Tribunnews.com Lita Febrian

Tribune News.com, Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat memberikan hibah kompak kedua kepada Indonesia melalui Millennium Challenge Corporation (MCC) senilai $649 juta atau setara 10 triliun di Indonesia untuk tahun 2024-2029.

Hibah ini dimaksudkan untuk mendukung kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia.

Dari total jumlah hibah tersebut, kontribusi Pemerintah Indonesia sebesar 49 juta dolar AS dari 649 juta dolar AS.

Program ini diselenggarakan oleh Millennium Challenge Account – Indonesia II (MCA- Indonesia II) yang diatur melalui Peraturan Presiden No.188. 80/2011 tentang Dana Perwalian.

MCA-Indonesia II sendiri melibatkan unsur pemerintah, swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil. Sebelumnya, program pertama perjanjian tersebut berlaku pada tahun 2013 hingga 2018.

Dana hibah digunakan untuk mengurangi kemiskinan melalui perencanaan pengembangan kapasitas, penyiapan proyek dan pembiayaan inovatif untuk infrastruktur, serta peningkatan akses pembiayaan bagi UKM, khususnya yang dimiliki oleh perempuan.

Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II mengatakan: “Di Indonesia, tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan akses keuangan dan perbaikan infrastruktur masyarakat, serta pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan medis atau UKM, khususnya bagi perempuan pemilik.” Maureen Sitoras saat peluncuran program kompak di Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).

Di lima provinsi, termasuk Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara dan Bali, MCC menggunakan dana hibah untuk mendorong pengembangan UKM dan infrastruktur, memberikan manfaat kepada pemerintah daerah, pemerintah pusat, lembaga keuangan dan masyarakat.

MCA-Indonesia II telah mengembangkan beberapa program implementasi, termasuk proyek Advancing Transport and Logistics Accessibility Services (ATLAS), yang bertujuan untuk meningkatkan perencanaan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Bali.

Proyek ini akan mengurangi kemacetan, mengurangi polusi, meningkatkan aksesibilitas, terutama bagi perempuan dan penyandang disabilitas, dan mendukung pembangunan ekonomi yang adil.

Selain itu, Proyek Pengembangan Pasar Keuangan (FMDP) bertujuan untuk memperkuat pasar keuangan Indonesia dengan mengembangkan instrumen keuangan inovatif seperti obligasi ramah lingkungan dan pembiayaan hibrida.

Proyek ini akan meningkatkan akses terhadap pembiayaan infrastruktur, memperkuat kapasitas kelembagaan, dan mendorong partisipasi sektor swasta dalam proyek infrastruktur strategis yang mendukung pembangunan nasional berkelanjutan.

Proyek Kewirausahaan Perempuan/Usaha Kecil, Kecil dan Menengah (UMKM) terus bertujuan untuk meningkatkan pendanaan bagi usaha kecil dan menengah, khususnya usaha milik perempuan.

Proyek ini mencakup peluang pembiayaan inklusif, pelatihan literasi digital dan keuangan, serta peningkatan kapasitas usaha kecil dan menengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Foto: Peluncuran program kompak Millennium Challenge Corporation (MCC), Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024). -Lita Febriani-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *