Dilansir reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia kaya akan tanaman tradisional yang dikenal memiliki khasiat bagi kesehatan, salah satunya adalah akar bajaka, tanaman asli Kalimantan yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional oleh suku Dayak, khususnya dalam pengobatan penyakit kanker, meskipun lebih jauh lagi. penelitian diperlukan.
Tanaman ini mempunyai potensi besar sebagai sumber obat alami dan kini mulai menarik perhatian banyak peneliti dan ahli kesehatan.
Akar bajakah semakin terkenal setelah tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya membuktikan keampuhannya melalui penelitian ilmiah.
Mereka adalah Yajid Rafli Akbar (16), Anggina Rafitri (17) dan Aysa Aurealya Maharani (17) di bawah bimbingan guru biologi Helita di SMAN 2 Palangkaraya 2019.
Mereka mengikuti kompetisi untuk membuktikan legenda Bajaka suku Dayak.
Mereka memenangkan kompetisi ilmu hayati internasional di Seoul, Korea Selatan, dan menunjukkan bahwa Spatholobus (atau lebih dikenal dengan bajakah) mengandung antioksidan dan senyawa aktif dalam jumlah sangat tinggi yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Melihat manfaat tersebut, H Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Tengah saat itu, mengatakan pihaknya telah mematenkan sediaan yang berasal dari akar tanaman Bajakah.
Olahan akar tanaman bajakah sebagai ramuan obat tradisional saat ini sudah banyak dipatenkan oleh banyak negara. Itu milik Kalimantan Tengah. Itu penemuan anak didik kita. Saya akan mengajukan paten. Itu kekayaan alam kita. Kalteng. “Dan,” ujarnya.
Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak kayu Bajaca dapat menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu.
Jurnal Masendra “Extractive Composition and Bioactivity of Uncaria Acida dan Uncaria glabrata Wood” melaporkan bahwa mekanisme di balik efek antikanker ini masih dalam penyelidikan, termasuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab dan cara kerjanya dalam sel kanker.
Penelitian ini menemukan bahwa akar bajaca dapat membantu melawan sel kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahwa manfaat Bajacam terhadap kanker pada manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut, karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan pengaruh Bajacam terhadap kanker hewan.
Untuk dapat digunakan sebagai obat manusia, kayu Bajakah harus melalui beberapa tahap uji klinis.
Pada manusia, uji klinis dilakukan dalam tiga fase untuk menentukan cara kerja obat, kemanjuran, batas dosis aman, dan kemungkinan efek samping yang ditimbulkan obat.
Selain itu, senyawa fenolik yang terkandung dalam kayu Bajaka mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat.
Selain itu, akar bajaka juga dipercaya bermanfaat mencegah penyakit kronis karena kemampuannya melawan radikal bebas.
Mochamad Farhan, salah satu pedagang produk akar bajak, mengatakan: “Pengolahan bajakagan yang benar dan aman memerlukan teknik khusus untuk memberikan manfaat yang besar, sehingga tidak mudah dilakukan oleh masyarakat umum.
Untuk memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan manfaat Akar Bajakah, melalui hadirnya Madu Bajakah Kalimantan, manfaat madu alami dipadukan dengan ekstrak Akar Bajakah untuk kombinasi ampuh yang menunjang kesehatan.
“Dikombinasikan dengan madu asli, rasanya tidak pahit dan bisa dinikmati oleh orang dewasa dan anak-anak,” ujarnya.
Sementara itu, Kunti Nastiti dan Dyan Fitri Nugraha dalam jurnal “Aktivitas Anti Inflamasi Ekstrak Kayu Bajakah” menyatakan penggunaan ekstrak kayu Bajakah dapat digunakan sebagai metode pengobatan alternatif yang efektif dengan efek samping radikal bebas dan efek antioksidan yang minimal berperan penting dalam mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti diabetes, kerusakan hati, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa ekstrak kayu Bajakah juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi bakteri, terutama E. coli.
Manfaat bajacam juga diduga berasal dari senyawa alami yang dikandungnya, seperti flavonoid, saponin, tanin, dan polifenol yang mampu mempercepat penyembuhan luka dan menghentikan pendarahan.
Senyawa saponin dan tanin yang terkandung dalam kayu Bajakah diduga dapat merangsang pembentukan pembuluh darah baru pada luka sehingga mendukung proses penyembuhan luka.