TRIBUNEVS.COM, JAKARTA – Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin meluas di sektor industri dan publik untuk memenuhi kebutuhan organisasinya yang semakin kompleks.
Ajari Technologies, sebuah perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI), telah mengembangkan produk berbasis AI yang disebut LeanXpert dan SeeU.
Teknologi AI bawaan adalah Neural Interactive Systematic Assistant (N.I.S.A.), sistem operasi kecerdasan buatan yang membantu pengguna melakukan berbagai tugas sistematis.
Rafael Ibrahim, CEO Ajari Technologies, mengatakan bahwa teknologi ini dapat secara efektif menghubungkan berbagai sumber data dan memberikan respons alami dengan kemampuan berpikir individu serta dapat menjadi alat dalam proses pengambilan keputusan berbasis data dan pengelolaan informasi yang kompleks. .
Segmen sasarannya adalah para profesional, ilmuwan, dan pengguna di sektor publik dan bisnis.
Dijelaskannya, LearnXpert merupakan sistem manajemen pembelajaran berbasis AI dan saat ini sudah diadopsi oleh instansi pemerintah seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri. Urusan. . .
Platform ini dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan dan memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan efektif untuk setiap karyawan dengan fitur utama berupa alat anti-cheat, panduan belajar, dan nilai ujian.
Selain itu, SeeU adalah platform ruang pertemuan virtual yang menawarkan pengalaman komunikasi dengan kemampuan AI tingkat lanjut seperti video definisi tinggi interaktif, terjemahan langsung ke berbagai bahasa.
Fitur terjemahan dan interpretasi waktu nyata memungkinkan pengguna menganalisis data kompleks untuk data dan proses pengambilan keputusan statistik, termasuk kebutuhan pertemuan multinasional, karena pengguna dapat berbicara dalam berbagai bahasa tanpa hambatan bahasa.
Teknologi AI-nya mampu menerjemahkan konten lisan dan tulisan secara instan dan akurat.
Selama pertemuan, AI secara otomatis merekam dan menerjemahkan percakapan sehingga setiap peserta dapat mengikuti diskusi dalam bahasa yang mereka pahami dan mendukung koreksi kontekstual, artinya terjemahan disesuaikan dengan topik pembicaraan.
Toni Suhartono, Kepala Departemen Kejaksaan Agung RI Jam Datun, yang lembaganya mengadopsi teknologi tersebut, mengatakan SH terintegrasi dengan ekosistem SeeU LearnXpert untuk memperkaya pengalaman pembelajaran virtual dan interaktif.
CEO Ajari Technologies Rafael Ibrahim mengatakan, pihaknya mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri untuk mengembangkan teknologi AI di Indonesia. .
Sebagai pakar regulasi perpajakan dan penegakan hukum, Ir Ivan Diuaniardi mengatakan pemanfaatan kecerdasan buatan untuk peraturan telah membuka peluang baru dalam pengelolaan dan pengendalian kepatuhan terhadap berbagai peraturan. “Sehingga prosesnya transparan dan bertanggung jawab,” kata Ivan Diuaniardi.