Aismoli Minta Tambahan Kuota Subsidi Motor Listrik 200 Ribu Unit di 2025

Demikian dilansir jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mengupayakan kuota subsidi untuk pembelian 200.000 sepeda motor listrik pada tahun 2025.

CEO Aismoli Budi Setiadi akan mendorong Kementerian Perindustrian menyediakan kuota sebanyak 200.000 unit.

“Tahun 2025 saya mau tambah lagi. Saya minta 200.000 kalau bisa,” ujarnya saat ditemui di Sirkuit Internasional Sentul, Babakan-Madang, Kawasan Bogor, Minggu (22/09/2024).

Hingga Minggu pukul 15.22 WIB, berdasarkan Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (SISAPIRa), alokasi anggaran untuk sepeda motor listrik bersubsidi masih satu unit. Tahun ini, 60.856 kendaraan dikirimkan ke masyarakat.

Agar masyarakat tetap mendapat subsidi pembelian sepeda motor listrik pada tahun ini, Budi mengusulkan untuk memindahkan rencana pembayaran.

Jadi pendaftarannya akan dilakukan tahun ini, namun pembayarannya akan dilakukan pada tahun 2025.

“Kalau anggaran Kemenperin sudah untuk tahun 2025 (untuk subsidi pembelian sepeda motor listrik), saya harapkan proses registrasinya di tahun 2024, tapi kemungkinan pembayarannya di tahun 2025. Budi mengatakan, hal itu belum ada di hadapan Kementerian Perindustrian.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pernah mengutarakan pendapatnya mengenai kuota subsidi pembelian skutik.

Menurut dia, kuota tersebut akan bertambah jika kementeriannya mendapat pendanaan lain.

“Kalau ada tambahan dana, akan kita tambah karena (program subsidi sepeda motor listrik) sudah bagus,” kata Agus saat ditemui di kompleks, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Ia menyatakan, akan terus mensubsidi sepeda motor listrik jika mendapat dana lebih karena program tersebut merupakan bagian dari uang muka.

Pagu anggaran Kementerian Perindustrian pada tahun 2025 ditetapkan sebesar 2,5 triliun rupiah, angka yang mengalami penurunan.

Akibat keterpurukan tersebut, Kementerian Dalam Negeri harus mengkaji ulang program yang ada, termasuk penyaluran subsidi sepeda motor listrik.

“Saya tidak mengeluh (anggaran dipotong), tapi kenyataannya begini. Jadi harus ada penyesuaian prioritas programnya,” kata Agus.

“Kebutuhan minimal Kementerian Perindustrian untuk mendukung pertumbuhan industri adalah Rp3,3 triliun. Kebutuhan pokok minimal adalah anggaran. Sekarang Rp 2,5 triliun, jadi harus ada penyesuaian program prioritas.”

Ia mengatakan, jika ke depan ada tambahan anggaran, alokasi kuota subsidi sepeda motor listrik pasti akan ditambah.

Tahun ini, pemerintah menyiapkan subsidi pembelian 50.000 sepeda motor listrik baru dengan alokasi anggaran sebesar 350 miliar rupiah.

Terakhir, kuotanya ditambah menjadi 60.857 unit yang saat ini sudah habis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *