Airlangga Singgung Suksesnya Golkar di Pileg 2024 saat Mundur, Dewan Pakar: Peran Prabowo-Gibran

TRIBUNNEWS.COM – Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu (8/10/2024) dan resmi diumumkan hanya melalui video pada Minggu (8/11/2024) hari ini.

Airlangga dalam sambutannya juga menyinggung keberhasilan Golkar pada pemilu parlemen 2024 yang meraih 102 kursi DPR dibandingkan pemilu 2019 yang hanya meraih 85 kursi DPR.

“60 tahun ini semua sudah kita tunjukkan pada pemilu parlemen 2024, bersama-sama kita tingkatkan prestasi partai kita dengan meraih 102 kursi dari RDP RI serta ratusan bahkan ribuan kursi parlemen di berbagai tingkat pemerintahan dari Sabang hingga Merauke.” katanya. katanya dalam sebuah pernyataan.

Airlangga mengapresiasi hal tersebut berkat kerja keras kader Partai Golkar.

“Dengan keringat kolektif dan tekad bersama, Partai Golkar berhasil mewujudkan transformasi, menjadi kebanggaan seluruh kader kita,” ujarnya.

Terkait hal itu, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam membantah keberhasilan Golkar pada Pilpres 2024 hanya berkat kerja keras kader dan pimpinan Airlangga.

Ridwan menegaskan, keberhasilan Golkar pada Pilpres 2024 sebagian besar disebabkan oleh partai berlambang beringin itu yang menyebut Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024.

“Ini (pertambahan kursi DPR Golkar pada Pilpres 2024) bukan karena Airlangga. Hasil pemilu Prabowo-Gibran, bukan ulah pemilu Partai Golkar,” kata Ridwan dalam tayangan YouTube Kompas Petang yang dilansir Kompas TV, Minggu (8/10). 8/11/2024).

“Mesin partai berjalan, anggota DPR berjalan. Tapi yang utama adalah suara elektoral Prabowo-Gibran, bukan hasil kerja partai,” lanjutnya.

Ridwan mengatakan, sejak awal dirinya mengkritisi cara kerja pimpinan Partai Golkar menghadapi pemilu parlemen 2024.

Namun pimpinan tidak mendengarkan kritik Dewan Pakar Partai Golkar.

Ridwan mengungkapkan, salah satu hal yang dikritik dari kepemimpinan Airlangga adalah dianggap tidak menerima manajemen terbuka di kepemimpinan Golkar.

Fraksi Partai Golkar baru satu kali rapat sejak (Airlangga) pertama kali dilantik (sebagai Ketua Umum Golkar) pada 2019. Pembukaannya di mana? Ingatkan dia, kata Ridwan.

“Tapi, (dia ambil) dengan cara Orde Baru, dengan kekuasaan. Itu tidak bisa dilakukan. Golkar itu milik rakyat, aspirasinya harus didengarkan,” sambungnya.

Selain itu, Ridwan juga mengkritik Airlangga yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Bahkan, berdasarkan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, Airlangga dicalonkan sebagai calon presiden.

Karena keputusan tersebut dianggap sepihak, Ridwan mengatakan, pada Juli 2023, ia meminta Airlangga dicopot dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar dan diadakannya Musyawarah Nasional Darurat (Munaslub).

“Karena keputusan Munas, Irlanga jadi calon presiden. Tapi keadaan berubah. Saya tidak menolak Gibran, tapi saya harus melalui Munas.”

“Ini awal Airlangga tidak menerapkan paradigma baru Golkar,” ujarnya.

Golkar akan menggelar rapat paripurna lusa untuk menetapkan Wakil Ketua Golkar sebagai pengganti Airlangga

Partai Golkar akan menggelar rapat paripurna pengangkatan Wakil Ketua Umum pada Selasa (13/8/2024).

Rapat paripurna Golkar digelar merespons pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu.

Rencananya Selasa (Rapat Paripurna Golkar), paling lambat Selasa, kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia kepada wartawan di rumah dinas Airlangga, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Minggu (8/11). /2024).

Dia menjelaskan, nantinya dalam paripurna akan mencalonkan Wakil Ketua Umum Golkar sebagai pengganti Airlangga Hartarto.

Mekanismenya, setelah ada presiden yang mengundurkan diri, dibawa ke paripurna, nanti di paripurna akan diterima surat pengunduran diri, kemudian dibahas dan diputuskan siapa yang menjadi eksekutornya, ujarnya. katanya

Dolly mengatakan partainya belum bisa membeberkan lebih lanjut siapa calon Ketua Umum Golkar sementara itu.

Dia mengatakan, keputusan itu akan diambil nanti pada rapat paripurna Golkar.

Nanti akan kita urus di paripurna, ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Igman Ibrahim)

Artikel lain terkait Partai Golkar dan Dinamikanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *