AIA Umumkan Pemenang Kompetisi AIA Healthiest Schools

Laporan reporter Tribunnews.com Raynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Sebanyak 2.376 sekolah dasar dan menengah mengikuti Kompetisi Sekolah Sehat AIA 2023/24.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh AIA Group Limited (AIA) ini mempromosikan kebiasaan makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, dan keberlanjutan di kalangan siswa berusia lima hingga 16 tahun.

Data tahun pertama pelaksanaan program menunjukkan hasil yang signifikan, 92 persen siswa mengalami peningkatan pengetahuan tentang hidup sehat dan 88 persen siswa mengalami peningkatan perilaku untuk menjalani hidup sehat.

Kontes ini memberikan sumber daya, praktik terbaik, dan platform kepada sekolah, guru, orang tua, dan siswa untuk mempromosikan perilaku sehat.

Chief Marketing Officer AIA Group Stuart A. mengatakan kompetisi AIA Healthiest Schools ini sejalan dengan misinya untuk mendorong perubahan perilaku berkelanjutan menuju gaya hidup sehat. kata Spencer.

“Kami bangga melihat perkembangan kompetisi ini, yang akan memberdayakan generasi baru untuk mengambil keputusan yang sehat dan membuat perbedaan besar dalam komunitas mereka di seluruh Asia,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (5/7/2024).

“Sebagai penyedia asuransi kesehatan dan kesehatan terkemuka di Asia, kami berkomitmen untuk membangun masa depan yang sehat bagi anak-anak kami. “Dengan ambisi kami untuk AIA One Billion, kami bertujuan membantu satu miliar orang hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik pada tahun 2030,” ujarnya.

Program Sekolah Tersehat AIA adalah bukti nyata komitmen ini.

Karya terbaik yang diterima dalam kompetisi ini menunjukkan bahwa ada banyak cara untuk memenuhi kebutuhan unik setiap orang dalam hal kesehatan fisik, mental, finansial, atau lingkungan.

Presiden AIA Indonesia Saintan Satyamurthy mengatakan pihaknya berterima kasih atas dukungan luar biasa yang kami terima dari seluruh organisasi yang berkomitmen untuk membangun generasi masa depan yang sehat.

Dengan penuh semangat, kami berhasil mengajak lebih dari 1.300 sekolah di seluruh Indonesia untuk aktif mengikuti Program AIA Healthiest Schools.

Dengan melibatkan lebih dari 47.000 siswa dan 2.200 guru dari berbagai daerah di Indonesia dalam menerapkan pola hidup sehat, program yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini membuahkan hasil yang sungguh menggembirakan.

“Hal ini menunjukkan dedikasi seluruh kalangan dalam upaya menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.

Malam penghargaan tahun ini diadakan dengan meriah untuk merayakan para pemenang dan runner-up regional. Entri pemenang kompetisi dinilai berdasarkan berbagai kriteria, termasuk cakupan cakupan program, tingkat keterlibatan dengan staf dan siswa, dampak yang diciptakan, dan rencana masa depan.

Sekolah pemenang akan menerima hadiah uang tunai sebesar US$100.000 yang akan digunakan untuk mempercepat dan memperluas dampak program kesehatan dan kesejahteraan mereka dengan manfaat yang signifikan bagi komunitas mereka.

Pemenang Regional – SK Putrajaya Precinct 11(1) di Malaysia.

Keputusan Presiden Putrajaya 11(1) diakui memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan mental siswa melalui program baru ‘HELPIE’. Aplikasi yang dikembangkan siswa ini mempromosikan kesadaran stres dan menyediakan fitur interaktif untuk membantu siswa memahami emosi mereka.

Sekolah berencana untuk berbagi aplikasi HELPIE dengan institusi lain sehingga lebih banyak siswa yang dapat mengatasi stres dan meningkatkan kesehatan mental mereka.

Pemenang Indonesia – SDN 222 Pasir Pogor & SMPN 22 Semarang

Bernama “Paspor Serasi” di SDN 222 Pasir Pogor, Bandung, program ini bertujuan untuk menjaga kesehatan siswa sepanjang hari dengan mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan aktivitas fisik dan pilihan makanan sehat.

Program-program ini mencakup “Bersepeda ke Sekolah”, “Kebugaran Rabu: Kelas Kebugaran Setiap Rabu”, “Sajikan Cangkir: Makan Siang Bergizi”, dan “Kamis Manis: Kurangi Minuman Manis pada Kamis”.

SMPN 22 Semarang melaksanakan program “Urban Farming” dengan dukungan organisasi afiliasi yang terdiri dari siswa, guru dan orang tua. Program ini bertujuan untuk mengatasi malnutrisi, mengajarkan pertanian dan menciptakan kebiasaan makan sehat.

Lebih dari 50 persen siswa sekolah berpartisipasi dalam program pertanian perkotaan.

Pendidikan dan pelatihan ini mencakup segala hal mulai dari penanaman hingga pemanenan. Oleh karena itu, program ini memberikan perubahan positif bagi 788 siswa, 41 guru dan staf, serta lebih dari 20 keluarga di sekitar sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *