AHY Nyatakan Demokrat Tak Masalah jika Jumlah Kementerian Harus Ditambah

Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan partainya tidak memandang masalah jika jabatan menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

Menurut AHY, penambahan jumlah kementerian merupakan salah satu upaya mendukung rencana dan visi misi Pemerintah untuk memperkuat dan meningkatkan capaian Pemerintahan sebelumnya.

Selain menambah jumlah kementerian, AHY juga menyatakan pihaknya akan mendukung penggabungan atau konsolidasi kementerian seperti yang diumumkan sekarang.

“Kalau jawaban terbaiknya adalah menambah, misalnya jabatan kementerian, apakah ada semacam konsolidasi atau konsolidasi, atau dalam bentuk apa, maka jelas apakah akan mendukung visi besar tugas presiden terpilih kita.” . , maka kita harus mendukungnya,” kata AHY kepada wartawan, Rabu (12/06/2024).

Namun, AHY mengaku hingga saat ini jumlah kementerian yang akan duduk di pemerintahan Prabowo-Gibran belum dibahas secara tuntas di Koalisi Indonesia Progresif (KIM).

Partai Demokrat, kata dia, lebih memilih menyerahkan segalanya kepada Prabowo sebagai pemegang hak istimewa menteri.

“Kalau begitu besarannya, saya paham, sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden,” ujarnya.

Pasalnya, menurut Menteri ATR/BPN, yang memahami masa depan bangsa Indonesia beberapa dekade mendatang adalah presiden sendiri.

Meski demikian, ia meyakini kiprah Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto harus menjalankan kesinambungan dan reformasi dari presiden sebelumnya.

“Yang sudah baik akan kita lanjutkan, yang masih perlu kita perkuat, kita perkuat dan tingkatkan. Dan tentunya ada prioritas strategisnya,” ujarnya.

Soal posisi atau posisi yang tepat bagi Demokrat, AHY mengatakan partainya tidak pernah menargetkan satu posisi tertentu.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 RI ini, mengatakan, partainya siap berada di mana pun yang diminta Prabowo.

“Dan Demokrat sangat ingin berkontribusi terhadap rencana dan kebijakan strategis yang harus kita terapkan dalam 5 tahun ke depan,” ujarnya.

“Jadi, sekali lagi, posisi dan posisi kita adalah memberikan kekuasaan dan ruang yang luas kepada presiden terpilih kita untuk menangani berbagai hal,” kata AHY. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *