Reporter Tribunnews.com Rina Ayu melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kualitas kulit di Indonesia semakin meningkat.
Situasi ini tidak lepas dari pascapandemi Covid-19, dimana masyarakat Indonesia merasa nyaman dan percaya diri dengan kulit yang sehat.
Informasi ini disampaikan oleh ahli kecantikan Dr. Hekal Ansari pada konferensi pers dermal filler hyaluronic acid (Ha) dengan biostimulator CaHA bernama Neuvia Stimulate di RS Ju Chi Jakarta, Senin (13/5/2024).
“Tren ini akan bertahan sampai tahun 2029. Masyarakat tidak ingin lagi punya dagu tirus, hidung mancung. Setelah wabah, masyarakat nyaman dengan bentuk wajah, tapi ingin kulitnya bagus. Agar terhindar dari kering, kusam, keriput. kulit,” katanya.
Ir Amy Noviawati, Presiden Direktur PT Regenesis Indonesia, menambahkan tren ini membuat masyarakat semakin sadar bahwa kulit yang sehat membawa dampak positif.
Saat ini semua orang ingin tampil tanpa riasan berlebihan namun tetap bisa menjaga kulit tetap terlihat sehat dan bersinar.
“Jadi sekarang sudah banyak perawatan di dunia yang menunjang kualitas kulit. Tidak hanya perawatan kulit, ada laser atau filler yang bisa memperbaiki permasalahan kulit,” jelas Amy.
Ada banyak perawatan atau terapi kecantikan di dunia, misalnya saja dermal filler untuk meningkatkan kualitas kulit.
Profesor Zerbinati, Presiden Asosiasi Dokter Estetika Italia, mengatakan dengan kandungan asam hialuronat (Ha), hasilnya dapat langsung terlihat setelah perawatan, sedangkan biostimulator CaHA merangsang produksi kolagen dalam tubuh sehingga memperpanjang efek perawatan. . . 2 tahun.
“Ini adalah satu-satunya dermal filler yang tahan panas dan aman dari alergi,” kata Profesor Zarbinati.
Ha membantu kulit memproduksi kolagen secara alami, yang secara alami menurun sekitar usia 25 tahun.
Kombinasi Ha, CaHA, PCL, PLLA dan PDO akan menghasilkan kulit lebih kencang, cerah, dan mengurangi kerutan.