TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA – Agnes Simbolon, warga Medan, tak pernah membayangkan akan mencari peruntungan di Jakarta.
Perusahaan tambang swasta tempat ia bekerja justru memecatnya usai ia menghadiri misa besar yang dipimpin pemimpin Katolik sedunia Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (UGBK), Jakarta, Kamis (9/5/2024).
Agnes menerima surat peringatan (SP3) ketiganya hari ini setelah sebelumnya permohonan izin cuti kerja untuk menghadiri misa besar ditolak.
Ia mengaku sudah setahun bekerja di sebuah perusahaan di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Belum pernah menerima SP1 dan SP2 sebelumnya. Karena itulah dia mengaku terkejut mendapatkan SP3 tersebut.
SP3 tersebut ia tunjukkan kepada awak Tribunnev yang sedikit banyak memuat alasan SP3 tersebut karena tidak ada koordinasi dengan atasan langsungnya.
Surat itu juga ditandatangani oleh presiden dan direktur perusahaan.
Artinya, supervisor tidak mendapatkan cukup informasi penting dari departemen yang dipimpinnya.
“Ingatlah di atas segalanya bahwa Tuhan itu ada.” Saya ingin bersaksi ketika saya ingin melanjutkan iman saya, meski besok saya mendapat surat pemberhentian,” kata pria berusia 35 tahun itu saat ditemui, Kamis (9/05/2024).
Agnes menduduki posisi Legal Manager dengan status sebagai karyawan tetap di perusahaan tersebut.
Lulusan salah satu perguruan tinggi swasta di Medan ini hanya ingin datang dan menghadiri perayaan massal besar tersebut.
Saat diwawancarai Tribunnews, Agnes beberapa kali menyeka air matanya karena tak menyangka dengan keputusan perusahaan.
Menurut dia, pihak perusahaan sengaja melarangnya menghadiri misa besar tersebut.
Ia juga mengatakan, sudah mengajukan cuti namun pihak perusahaan belum memberikan izin.
“Ayahku berpesan agar kita ikut Tuhan, meski hidup susah, Tuhan pasti menyertai kita,” ujarnya.
Pilihannya menghadiri Misa Tinggi untuk mendengarkan pesan Bapa Suci jelas mendapat tanggapan langsung.
Agnes memilih imannya untuk datang bersama puluhan ribu umat Katolik lainnya dari berbagai daerah, bukan GBK.
Jadi, saya datang ke sini hanya meminta dua doa, saya mohon keadilan, kesaksian saya untuk Tuhan, saya memilih Tuhan karena iman saya,” imbuhnya.
Ia mengatakan, perusahaan tempat ia bekerja juga telah menerbitkan Memorandum Internal kepada seluruh pihak yang menerima SP.
“Mulai SP 1 gajinya dikurangi 5 persen, SP 2 sebesar 20 persen, dan SP 3 sebesar 40 persen,” kata Agnes.
Pada malam meja besar tersebut, Agnes mengaku telah dihubungi oleh seorang manhunter untuk mengambil posisi yang sama di sebuah perusahaan real estate.
Ia masih belum mengetahui apakah akan menerima tawaran headhunter yang dihubungi lewat WhatsApp tersebut.
“Saya masih mempertimbangkan apakah akan menerima tawaran itu,” tutupnya. Ribuan jamaah menyanyikan Jingle Viva Il Papa dan Momen Lampu Paus Fransiskus melambaikan tangan dan memberikan pemberkatan kepada puluhan ribu jemaah Katolik dari altar usai merayakan misa tinggi di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (9/8). 5) /2024 ). (Berita Tribun/Fahmi Ramadhan)
Di Stadion GBK sendiri, terdapat puluhan ribu umat Katolik yang menyalakan lampu ponsel atau senternya begitu Paus Fransiskus selesai memimpin misa.
Suasana yang tadinya begitu damai tiba-tiba berubah menjadi rusuh ketika puluhan ribu orang menyalakan lampu ponselnya.
Tak hanya itu, jingle Viva Il Papa juga kembali terdengar saat Paus Fransiskus meninggalkan altar.
Menariknya, Paus yang mendengar hal tersebut tidak langsung turun ke altar.
Paus kemudian menyambut baik sikap jemaah tersebut dengan melambaikan tangan kepada mereka.
Tak hanya itu, bahkan pemimpin Gereja Katolik sedunia pun turut memberikan berkah kepada umatnya.
Paus kemudian membuat tanda salib yang dibuatnya dengan kedua tangannya.
Alhasil, masyarakat yang melihatnya langsung berteriak histeris sembari mengucapkan terima kasih kepada Paus. Paus Fransiskus (tengah bawah) tiba di Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk Misa Kudus di Jakarta pada 5 September 2024 (Foto: Adi VEDA / POOL / AFP) (AFP/ADI VEDA)
Di kejauhan, beberapa anggota jemaat terdengar memanggil Paus dengan “Ayah”.
Misa besar yang dipimpin Paus Fransiskus berlangsung sekitar 1,5 jam.
Dalam kegiatan tersebut, umat Katolik berdoa dan mendengarkan khotbah Paus Fransiskus.