BERITA TRIBUNE.
Demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Senin (28/10/2024), dikutip Al Jazeera.
Kantor Ramaphosa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dokumen yang diserahkan ke ICJ “membuktikan bahwa pemerintah Israel telah melanggar Konvensi Genosida dengan membantu dan bersekongkol dengan penduduk Palestina di Gaza.”
Menurut CNN, Afrika Selatan akan menuntut Israel atas genosida pada tahun 2023 di pengadilan Den Haag.
Banyak negara telah bergabung dalam upaya ini, termasuk Turki, Nikaragua, Palestina, Spanyol, Meksiko, Libya dan Kolombia.
Di Departemen Kehakiman, Afrika Selatan mengumumkan bahwa Israel, yang telah membom Gaza sejak 7 Oktober 2023, telah melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.
ICJ kemudian mulai mengadakan dengar pendapat publik pada Januari 2024.
ICJ mengeluarkan perintah sementara pada Mei lalu.
Resolusi sementara tersebut meminta Israel menghentikan serangannya terhadap kota Rafah di Gaza selatan.
Ini adalah ketiga kalinya 15 hakim mengeluarkan perintah awal yang berupaya membatasi jumlah korban dan mengurangi penderitaan manusia, di mana jumlah korban tewas telah melebihi 44.000, menurut Middle East Monitor.
Tak hanya Gaza atau Palestina, Israel juga menyerang negara-negara di kawasan seperti Lebanon dan Iran. Jumlah korban
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah total kematian di negara itu sejak Oktober tahun lalu akibat serangan Israel adalah 2.710 orang, dan 12.592 orang terluka.
Pekan lalu, Al Jazeera melaporkan 38 orang tewas dan 124 luka-luka di Kementerian Kesehatan Lebanon.
Salah satunya akibat serangan Israel ke kota Tirus di Lebanon.
Jumlah korban tewas di Gaza tengah meningkat ketika warga Palestina menggambarkan “bahaya” di wilayah utara
Tentara Israel telah menyebarkan serangannya ke seluruh Gaza, namun sasaran utamanya berada di wilayah tengah dan utara wilayah tersebut.
Dua bangunan sipil dihantam pada sore hari di Gaza tengah.
Setidaknya tujuh warga Palestina telah dipastikan tewas dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring upaya penyelamatan terus berlanjut.
Operasi militer Israel sedang berlangsung di Yabalia utara, dan serangan udara terus berlanjut dengan tingkat tinggi. Warga sipil masih dipenjarakan di Yabalia dan Beit Lahia, dan menggambarkan kondisinya sangat buruk.
Mereka kehabisan pasokan dasar, dan operasi militer Israel di sekitar Rumah Sakit Kamal Advan telah menghancurkan banyak bangunan di sana.
Rumah sakit adalah jalur kehidupan bagi warga Palestina di wilayah utara, dan serangan tersebut telah menghambat kemampuan tim medis untuk bekerja di wilayah tersebut.
(Tribunnews.com, Andari Vulan Nugrahani)