Afriansyah Noor Nilai Ada Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Pergantian Jabatan Sekjen DPP PBB

Afrika menilai lebih lanjut peran Uceril Ahza Mahindra menggantikan posisi Sekjen DPP PBB

Wartawan Tribunnews.com, Rizki Sindhi Sputra melaporkan

Tribun News, Jakarta – Mantan Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB) Afrikaya lebih lanjut menyatakan, posisi Sekjen DPP PBB telah diubah, kini dijabat oleh Muhammad Masduki.

Lebih lanjut Afrikaya mengatakan, hal itu bermula dari keputusan Yuceril Ahza Mahindra mengundurkan diri sebagai Dirjen DPP PBB, yang keputusan tersebut terbit pada 18 Mei 2024.

Bahkan, kata Afrinya, pada Januari 2024, Kongres PBB akan menunjuk presiden dan sekretaris jenderal pengganti seiring berakhirnya masa jabatan dia dan Uceril.

Afrikaya berkata: “Ternyata dia (Israel) mengundurkan diri pada tanggal 18. Saya terkejut. Saya bertemu dengannya pada hari Rabu. Dia mengundurkan diri pada tanggal 18. Saya menggelengkan kepala melihat bagaimana dia mengundurkan diri begitu tiba-tiba.” Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (19/6/2024) Konferensi Pers.

Ia melanjutkan: “Sebagian alasan pengunduran diri (Yisreel) sudah diketahui media, bahwa dia ingin keluar dari partai sebagai orang yang profesional, sebagai orang yang tidak ada hubungannya dengan partai, tidak apa-apa.” , Silakan.” .

Singkat cerita, Afrika Noor, anggota pengadilan Partai Bulan Sabit bernama Facheri Bachmead, menggantikan Ucerel sebagai Pj Direktur Jenderal.

Dia mengatakan, pemilihan nama Fehri Bachmed juga menimbulkan perdebatan karena Uceril Ahza Mahindra dan Majelis Umum PBB yang mengambil keputusan langsung tanpa pemungutan suara terlebih dahulu.

Di sinilah kisruh terjadi, permintaan Ketua Dewan untuk mengangkat Pak Fahri terbantahkan. Demokrasi harus ditegakkan, katanya.

Alhasil, kata dia, diadakan jajak pendapat untuk memilih penerus Uceril Ahza Mahindra.

Saat ini Afrika tidak lagi maju sebagai kandidat.

Namun suara Afrika lainnya mengalahkan Fahri Bachmid.

“Dan akhirnya semua menginginkannya dalam perjanjian, mari kita pilih,” ujarnya.

Lanjutnya: “Dari hasil pemungutan suara rapat, 20 suara dalam pemilihan saya, Pak Fakhri Bachamid mendapat 29 suara, dari 29 suara, Fakhri Bachami menang.”

Namun, pada rapat pemilihan Plt Dirjen, Uceril yang bukan lagi Ketua PBB justru memimpin rapat.

Keputusan penunjukan Ketua Harian PBB sebenarnya diambil Yosserill dalam rapat tersebut.

“Hanya karena saya menginginkan suasana yang tepat, saya meyakinkan pelanggan saya, ‘Tidak perlu ada kebingungan.’ “Entah itu wakil direktur jenderal atau siapa pun,” katanya, “tapi saya tidak ingin ada kebingungan di sini, kataku. Sudah cukup sekarang.”

Singkat cerita, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Waminkar) mengatakan, pada Senin 20 Mei 2024, ada pihak yang diduga diutus Uceril Ahza Mahendra datang ke kantor DPP PBB untuk meminta kop surat dan stempel kepada Ketua Sekretariat Partai. .

Ia merasa situasi ini aneh sehingga ia meminta kepala sekretariat untuk mengkonfirmasi ke Uceril Ahza Mahindra.

Katanya: “Sampai saat ini saya simpan screenshotnya di WA saya. Benar Pak Usrel minta kop surat yang ada stempelnya. Saya tidak ada ilusi, tidak ada ide, tidak ada prasangka. Saya berikan.”

Namun, Afrika diketahui menyebut kop surat dan stempel tersebut digunakan sebagai sampul untuk menyampaikan surat menuntut perubahan pengurus DPP PBB, termasuk sebagai Sekretaris Jenderal Afrika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Afrika kemudian diberitahu oleh seseorang dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia bahwa namanya telah diubah dari kursi Sekretaris Jenderal PBB.

Katanya: “Yang terjadi, yang terjadi surat usulan itu dikirim oleh Presiden Jenderal Israel Ahza dan Wakil Sekjen. Saya hanya tertawa. Haruskah saya minta surat usulan itu? Mereka tidak memberikannya.” .

Kata teman-teman Kahraman: “Mantan dirjen dan sekjen pasti yang mengusulkan. Kenapa sekjennya tidak ada? Mereka menginformasikan kalau nama kakakku sudah berubah, kawan. Aku hanya tertawa.” Saya bilang, begitu, tapi karena saya tidak punya bukti. – Apa, saya diam saja, tidak percaya,” ujarnya.

Karena kondisi itu, Afrikaya menilai ada kejanggalan dalam penunjukan Muhammad Mosadeki sebagai Sekjen DPP PBB yang baru.

Sebab, kata dia, usulan surat ke Kementerian Hukum dan Pertahanan itu ditandatangani oleh Uceril Ahza Mahindra yang tak lagi menjabat sebagai Dirjen PBB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *