Ada Konflik Geopolitik dan Bencana Alam, Menparekraf Optimistis Target Jumlah Wisatawan Tercapai

Koresponden Tribune News.com Andrapata Pramudhyaz melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah konflik geopolitik dan bencana alam dalam negeri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manperekraf) Sandiaga Uno optimistis tujuan pergerakan pariwisata tahun ini akan tercapai.

Kemenparekraf menargetkan 1,2 hingga 1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada tahun ini. Untuk wisman tujuannya 14,3 juta orang.

Sandiaga tidak menutup kemungkinan bahwa faktor konflik geopolitik seperti ketegangan di Timur Tengah dan bencana alam dapat mempengaruhi target pergerakan pariwisata pada tahun 2024.

Namun, dia optimistis berbagai tujuan tersebut masih bisa tercapai jika pihaknya bekerja keras.

Selain itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, pihaknya sudah memetakan potensi risikonya.

Tentu saja, selain erupsi Gunung Ruang, ada juga situasi geopolitik, ketegangan dan perang di Timur Tengah yang masih berkecamuk, serta perlambatan ekonomi, kata Sandiaga dalam pertemuan di halaman tersebut. Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, Minggu (21/4/2024).

“Semua potensi ancaman tersebut sudah kita petakan dan sampai saat ini masih kita hitung targetnya. Masih bisa dicapai jika kita bekerja keras,” lanjutnya.

Selain itu, menurutnya, perlu dipikirkan langkah-langkah adaptasi dan konservasi agar pariwisata dan ekonomi kreatif yang mulai bangkit kembali dapat mencapai tujuannya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, terkait erupsi Gunung Ruang, ia tidak boleh gegabah dalam menanganinya.

“Jangan berpuas diri. Kita pastikan penanganan krisis yang terakhir ini bisa membawa kita lebih berhati-hati dan waspada,” kata Sandiaga.

Ia berharap aspek mitigasi bencana yang dirumuskan dalam protokol manajemen krisis dapat dilaksanakan oleh instansi, pemerintah daerah, dan pelaku masyarakat secara keseluruhan.

Sebelumnya, Sandiaga khawatir konflik Iran dan Israel akan berdampak pada sektor pariwisata dalam negeri.

Sandiaga mengatakan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga berdampak pada sektor pariwisata Indonesia.

Menurut dia, hal tersebut akan turut menghilangkan hambatan dalam mencapai target 14,3 juta wisman. Sebab akan mengganggu jalur penerbangan khususnya bagi wisatawan.

“Ini merupakan eskalasi yang sangat kami khawatirkan berpotensi memanaskan iklim di Timur Tengah. Terlebih lagi, jalur penerbangan ini melewati lokasi geografis yang saat ini sedang disengketakan. Kami berharap semua pihak dapat meredakan eskalasi dan kita harapkan ini bisa membuka dialog untuk mencapai perdamaian,” kata Sandiaga di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).

Pariwisata merupakan visi sisi terbaik umat manusia, bahwa perdamaian merupakan prasyarat bagi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Ketegangan di Timur Tengah diperkirakan tidak akan meluas ke Asia Tenggara.

Sandiaga menambahkan, “Kami sangat prihatin dengan ketegangan yang terjadi, namun kami berharap di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, kita dapat menjaga stabilitas dan membangun perdamaian dunia di saat yang sangat kritis ini.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menyelidiki dampak konflik di Timur Tengah terhadap sektor pariwisata Indonesia.

“Saat ini sedang kita hitung, mudah-mudahan tidak terlalu berdampak pada penerbangan, yang pasti perlu diwaspadai karena akan ada penyesuaian yang harus kita perhitungkan,” kata Sandiaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *