Acara Keagamaan di India Tewaskan 121 Orang, Ini yang Perlu Diketahui

TRIBUNNEWS.COM – Jumlah korban tewas dari sebuah jamaah keagamaan di negara bagian Uttar Pradesh, India utara, telah meningkat menjadi 121 orang, lapor BBC.com.

Angka ini merupakan salah satu bencana terburuk dalam satu dekade terakhir.

Peristiwa fatal ini terjadi pada Selasa (2/7/2024) saat satsang (festival keagamaan Hindu) di distrik Hathra.

Polisi mengatakan jumlah orang di lokasi kejadian tiga kali lipat dari batas yang ditentukan.

Kebanyakan korbannya adalah perempuan.

Korban tewas atau luka akibat terdorong dan terinjak.

Tragedi ini menimpa India dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana keamanan diterapkan dalam acara tersebut. Keluarga korban berduka (via BBC) Timeline

Hal ini terjadi di desa Phulrai, dimana seorang pemimpin spiritual yang mengaku sebagai Tuhan bernama Bhole Baba sedang mengadakan pertemuan keagamaan.

Para pejabat mengatakan kapal itu terlibat.

Kekacauan terjadi di akhir episode saat Bhole Bab hendak berangkat dengan mobilnya.

Laporan polisi menyebutkan bahwa ribuan umat bergegas menuju kendaraan mereka dan mulai mengumpulkan debu dari jalan sebagai bentuk pengabdian.

Dan ketika orang banyak bertambah, beberapa orang yang duduk dan tergeletak di tanah terhimpit.

Beberapa bahkan mencoba menyeberang jalan di dataran lumpur, namun dihentikan secara paksa dan dihancurkan oleh pihak berwenang.

Polisi India telah mendaftarkan kasus terhadap seorang pria yang mereka katakan sebagai pelaku utama insiden tersebut dan beberapa orang lainnya dengan berbagai tuduhan, termasuk pembunuhan.

Foto dan video dari situs tersebut diposting di media sosial pada hari Selasa.

Video lain menunjukkan korban luka dibawa ke rumah sakit dengan truk, tuk tuk, dan bahkan sepeda motor.

Klip lainnya memperlihatkan keluarga korban berteriak-teriak di luar rumah sakit untuk mencari jenazah kerabatnya.

Pria bernama Bunty mengaku sangat terpukul dengan kehilangan ibunya.

Dia melihat jenazah ibunya di luar rumah sakit di saluran berita pada Selasa malam.

“Tetapi ketika saya sampai di sana, saya tidak dapat menemukan ibu saya, dan kemudian saya menemukan mayatnya,” katanya kepada BBC Hindi.

Anggota keluarga lainnya mengungkapkan kemarahannya atas kejadian tersebut.

Ritesh Kumar, yang istrinya berusia 28 tahun termasuk di antara para korban, telah mengubah hidupnya.

“Rumah saya telah hancur. Keadilan harus ditegakkan,” katanya. “Ke mana perginya Bhole Baba setelah kecelakaan itu?”

Nama asli Bhole Baba adalah Suraj Pal.

Ashramnya diyakini berada di Mainpuri, sekitar 100 km dari desa Pulrai.

Tidak banyak yang diketahui tentang dia.

Namun, laporan mengatakan bahwa dia adalah seorang petugas polisi negara bagian dan telah menggunakan nama Bhole Baba setelah meninggalkan kepolisian.

Bhole Baba memiliki ribuan pengikut, banyak di antaranya mengaku telah mengikuti ajaran agamanya selama bertahun-tahun.

Polisi mengatakan mereka adalah Ram Kutir Charitable Trust milik pemerintah, yang juga merupakan penyelenggara utama acara hari itu.

Satsang adalah acara berkumpulnya masyarakat untuk berdoa, menyanyikan lagu renungan atau mendengarkan pendeta dan sering dihadiri oleh banyak wanita.

Gomti Devi yang hadir dalam acara tersebut mengaku sangat percaya pada Bhole Baba.

Devi mengatakan bahwa dia memakai vas foto Bhole Baba yang dapat menyembuhkan penyakit, mengakhiri masalah rumah tangga dan menyediakan lapangan kerja.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *