Abu Obeida: Serangan Hizbullah ke Rumah Netanyahu Adalah Pesan Keras Bagi Israel

TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara Kelompok Hamas Al-Qassam Abu Obaida memuji upaya yang dilakukan kelompok ekstremis Islam di Lebanon. Kelompok Hizbullah menargetkan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Menurut Abu Obeida, operasi Hizbullah ini akan menjadi pesan kepada para pemimpin organisasi Israel.

“Dengan menargetkan rumah panglima perang Netanyahu, Hizbullah akan mengirimkan pesan kepada para pemimpin program tersebut,” kata Abu Obaida seperti dikutip Palestine Chronicle.

Pesan yang ingin disampaikan adalah pembunuhan terhadap para pemimpin oposisi tidak akan mengarah pada gerakan tersebut.

“Pembunuhan para pemimpin oposisi tidak akan melemahkan oposisi. Itu hanya akan meningkatkan kekerasan dan tekad untuk merugikan musuh,” tambahnya.

Ini akan menjadi kesempatan bagi oposisi untuk memperkuat komitmennya melawan Israel.

Juru bicara al-Qassam juga menambahkan bahwa operasi Hizbullah merupakan respons terhadap serangan Israel.

“Mereka (Israel) tidak akan luput dari hukuman orang kulit putih dan pemberontak di negara ini,” Hizbullah membenarkan peluncuran drone di rumah Netanyahu.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kaisarea. Israel Sabtu (19/10/2024)

Permintaan ini disampaikan oleh Mohammed Afif, juru bicara Hizbullah. selama konferensi pers di pinggiran selatan Beirut.

“Sebuah kelompok ekstremis Islam mengaku bertanggung jawab atas Operasi Kaisarea dan menargetkan rumah Netanyahu,” kata Afif seperti dikutip Al Jazeera.

Sebelumnya, juru bicara Netanyahu mengatakan bahwa salah satu dari tiga drone diluncurkan dari Lebanon terhadap rumah Netanyahu di Kaisarea pada hari Sabtu.

Namun dia mengatakan bahwa pada awal serangan, Netanyahu tidak berada di lokasi. dan tidak ada yang meninggal.

Meskipun dia tidak ada di rumah Namun Netanyahu menuduh Hizbullah mencoba membunuh dia dan istrinya dalam serangan pesawat tak berawak.

“Pejabat Iran mencoba membunuh saya dan istri saya hari ini. Mereka melakukan kesalahan besar,” kata Netanyahu tak lama setelah serangan pesawat tak berawak itu.

Pasca serangan tersebut, polisi Israel segera menutup jalan-jalan di sekitar lingkungan tersebut.

Mereka juga tidak diperbolehkan beriklan di dekat area tersebut. Sementara itu, militer dan layanan darurat bergegas ke lokasi kejadian untuk menilai kerusakan.

Menurut laporan media Israel seperti Yedioth, Aronoth dan Walla, drone tersebut terbang sekitar 70 kilometer dari Lebanon sebelum langsung menghantam rumah Netanyahu.

Meski drone tersebut terdeteksi oleh helikopter militer Israel, namun pertahanan udara tidak dapat mencegatnya.

Hal ini memungkinkan pesawat untuk menyerang target dengan presisi yang mematikan.

Media Israel melaporkan bahwa serangan pesawat tak berawak Hizbullah menghantam jendela kamar Netanyahu.

“Drone Hizbullah menyerang rumah Netanyahu di Kaisarea. Utara Tel Aviv pada hari Sabtu Pecahkan jendela kamar tidur, ” tulis media Israel. Kutipan dari Al Jazeera

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain tentang Abu Obaida, Hizbullah, dan Benjamin Netanyahu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *